Disnak Kaltim Kelola APBN Rp38,292 Miliar

Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Kaltim mengelola dana dari pemerintah pusat melalui APBN dengan nilai Rp38,292 miliar pada tahun 2013, antara lain untuk mendukung pencapaian swasembada daging sapi dan peningkatan pangan hewani yang aman.

"Dana sebesar itu digulirkan oleh Kementerian Pertanian melalui tiga Direktorat Jenderal (Dirjen) sehingga pengelola kegiatan dana tersebut juga terdapat tiga satuan kerja (satker) yang bersifat teknis," kata Sekretaris Dinas Peternakan Kaltim Woro Triani di Samarinda, Rabu.

Tiga Dirjen yang menggulirkan dana Disnak Kaltim itu terdiri atas Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Keswan) dengan nilai Rp33,888 miliar, Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian senilai Rp1,929 miliar, serta Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian menggulirkan senilai Rp2,475 miliar.

Anggaran dari Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan itu antara lain dimanfaatkan untuk program pencapaian swasembada daging sapi, termasuk untuk peningkatan penyediaan pangan hewani aman, sehat, utuh, dan halal.

Selanjutnya anggaran dari Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian, antara lain digunakan untuk program peningkatan nilai tambah, daya saing, industri hilir, pemasaran, dan ekspor pertanian.

Sementara anggaran dari Dirjen Sarana dan Prasarana Pertanian, antara lain digunakan untuk program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana pertanian.

Menurut Triani, dana dari tiga Dirjen itu sudah diserahkan kepada tiga Satker oleh Kepala Dinas Peternakan Kaltim Syaiful Akhyar, yakni berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) 2013.

Sementara tiga Satker itu terdiri dari Satker 06 dengan Panitia Penentu Kebijakan (PPK) atas nama Dyah Angraini yang dipercaya mengelola anggaran Rp33,888 miliar.

Selanjutnya Satker 07 dengan PPK yang diwakili H Bahdar J dipercaya mengelola anggaran Rp1,929 miliar, dan Satker 08 dengan PPK atas nama Syarifwan dipercaya mengelola anggaran untuk sarana dan prasarana peternakan senilai Rp2,475 miliar. (*)