Jakarta (ANTARA) - Para pecatur Indonesia telah menunjukkan kualitas sebagai atlet yang tangguh dan bukan Grandmaster "kaleng-kaleng" dalam Piala Dunia Catur 2021, sehingga mereka sukses mengukir sejarah dengan lolos ke putaran kedua turnamen bergengsi yang diikuti para pecatur terbaik dunia itu.
"Pecatur Indonesia, IM Irene Kharisma Sukandar, IM Medina Warda Aulia, dan juga GM Susanto Megaranto telah menunjukkan diri sebagai pecatur-pecatur berkualitas di sini. Mereka tampil sangat baik, sehingga bisa mengukir sejarah dengan lolos ke putaran kedua bersama para pecatur terbaik dunia," kata Kabid Binpres PB. Percasi Kristianus Liem yang mendampingi pecatur Indonesia di Sochi, Rusia, Kamis waktu setempat.
Irene dan Medina lolos ke putaran kedua dengan kemenangan langsung di partai catur klasik, sedangkan Susanto harus melalui pertarungan tie-break dua game catur cepat 25 plus 10 detik sebelum akhirnya mengatasi juara nasional Iran 13 kali, GM Ehsan Ghaem Maghami (2547).
"Susanto menunjukkan dirinya sebagai 'Garcho' (pendekar tangguh) sesungguhnya dan bukan GM kaleng-kaleng. Ia membaca secara akurat tempo dan strategi menangnya, termasuk dengan mengorbankan satu bidaknya di petak f6 dengan kompensasi Rajanya bisa bergerak maju mendukung bidak lajur-c nya menuju petak promosi. Lewat langkah tiki-taka, Raja Susanto seperti menari-nari di atas papan," imbuh Kristianus Liem.
Setelah menang di putaran pertama, tiga pecatur Indonesia kembali berjuang menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh di putaran dua. Susanto Megaranto bertemu peringkat dua dunia asal Amerika Serikat GM Fabiano Caruana (2820) dalam format dua babak catur klasik, dilanjutkan tie break catur cepat jika dalam catur klasik terjadi hasil imbang.
Sedangkan di kategori Piala Dunia Putri, Irene Kharisma berhadapan dengan pecatur tuan rumah Rusia, GM Valentina Gunina (2437), dan Medina Warda berjumpa pecatur unggulan 6 asal India GM Dronavalli Harika (2515).
“Berbicara mengenai kans tiga pecatur Indonesia di putaran dua World Chess Cup 2021 sudah pasti sulit untuk diuraikan karena lawannya sangat tangguh, tinggal tergantung penampilan mereka nanti. Yang pasti usai bermain di putaran pertama, ketiganya langsung melakukan persiapan dengan mempelajari varian langkah lawannya tersebut dengan dibantu pelatih, GM Ruslan Scherbakov." kata Kristianus.
Pada pertandingan pertama catur klasik putaran kedua, Kamis waktu setempat, Susanto yang yang memainkan buah hitam harus mengakui keunggulan Caruana. Pecatur asal Indramayu, Jawa Barat, ini menyerah pada langkah ke-15 dalam Permainan Italia varian modern dua kuda dan dua gajah.
Kekalahan juga dialami dua pecatur Indonesia yang turun di kategori Piala Dunia Putri. Irine Kharisma Sukandar meski memainkan buah putih kalah pada langkah 54 dari GM Valentina Gunina yang memainkan pertahanan Caro-Kann. Sedangkan Medina Warda Aulia yang kebagian memainkan buah hitam, takluk dari Dronavalli Harika pada langkah ke-48 dalam permainan Ruy Lopez varian Norwegia.
Dengan kekalahan di partai pertama tersebut, ketiga pecatur Indonesia harus memenangi partai kedua untuk menjaga peluang menembus putaran ketiga. Pertandingan kedua putaran kedua akan dimainkan Jumat waktu Rusia.
Terlepas dari hasil putaran kedua, prestasi Susanto, Irine, dan Medina yang mengukir sejarah dengan menembus putaran kedua salah satu turnamen catur paling bergengsi di dunia itu, mendapat apresiasi baik dari PB Percasi maupun pihak JAPFA yang menjadi sponsor Tim Catur Indonesia ke Piala Dunia di Rusia tersebut.
“Mereka bertiga telah mencatat sejarah baru dalam dunia catur Indonesia di mana ketiganya dapat lolos ke babak dua di kejuaraan catur dunia ini. Saya berharap, mereka dapat terus melaju hingga babak final. Tapi apapun hasilnya, prestasi mereka telah meningkat hingga bisa membuat sejarah. Ini menjadi jawaban doa kita apalagi JAPFA sebagai perusahaan yang telah mendukung catur Indonesia sejak lebih dari 20 tahun lalu, kami bangga atas prestasi yang ditorehkan para atlet nasional ini,” kata Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs PT. Japfa Comfeed Indonesia TBK.
Sementara itu Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk R. Artsanti Alif juga berharap tiga pecatur Indonesia itu, meski menghadapi lawan sangat berat, bisa bermain semaksimal mungkin di putaran kedua.
“Yang pasti lolosnya mereka dari putaran pertama hal luar biasa, dan ini memberikan energi baru untuk komitmen kami mencari bibit pecatur muda Indonesia, salah satunya melalui pembinaan catur pada program JAPFA for Kids. Harapannya dari program ini bisa menghasilkan pecatur muda Indonesia yang hebat di masa depan,” kata Artsanti Alif.