Paser (ANTARA) - Wakil Bupati Kabupaten Paser Syarifah Masitah Assegaf mengatakan, selama kepemimpinannya mendampingi Bupati Paser dr. Fahmi Fadli, berupaya menuntaskan persoalan infrastruktur, terutama jalan yang rusak di wilayah pedesaan.
“Kami meninjau dua poros jalan terputus mulai dari Segendang menuju Kladen dan Random. Saat kami meninjau ke sana, kami melihat jalan dipenuhi semak belukar,” kata Masitah di Tanah Grogot, Selasa (11/5).
Dia mengungkapkan bahwa selama ini, masyarakat dari Senipah dan Random di Kecamatan Tanjung Harapan, serta Lomu dan Segendang di Kecamatan Batu Engau, melintasi jalan kebun plasma milik perusahaan setempat.
“Kalau seperti itu terus, sayang badan jalan yang bisa dilewati. Padahal untuk menyelesaikan dua jalur itu cukup dengan dana tanggap darurat. Kami diskusi dengan DPUTR, katanya apabila dana tanggap darurat pada APBD Perubahan bisa dialokasikan, insya allah dua jalan itu bisa kita buka,”katanya.
Dikemukakannya jalan plasma yang sering dilewati masyarakat itupun kondisinya rusak. Kondisi itu cukup memprihatinkan, sehingga segera untuk diperbaiki.
Masitah menjelaskan saat dirinya bersama Bupati meninjau lokasi, kondisi jalan layaknya jalan offroad. bahkan pada saat itu sempat mobil yang ditumpangi terendam air hampir setengah kap mobil tingginya.
Padahal, lanjut dia, panjang jalan yang rusak tidak lebih dari 400 meter per tiap titiknya. Diharapkan dengan dana sekitar Rp600 juta penanganan jalan sementara di sana bisa diatasi.
“Pak bupati meminta di APBD-P (perubahan) dana perbaikan poros jalan itu bisa dialokasikan, sambil menunggu perbaikan yang lebih baik lagi,” ujar Masitah.
Menurutnya kondisi jalan cukup memprihatikan, ditambah tidak adanya sarana telekomunikasi atau jaringan internet. “Kan kasihan belajar online, sudah tidak ada sinyal untuk mencari cari tempat,” katanya.
Ia menilai perlu disiapkan dua tower besar dan dua tower kecil untuk mengatasi blank spot desa. Seperti di Desa Segendang, atau di wilayah lain di Desa Muara Telake, dan Desa Belimbing.
Masitah menambahkan selain infrastruktur jalan, sarana telekomunikasi, Pemkab Paser terus mengupayakan pemenuhan sarana pendidikan dan kesehatan.
“Kasihan, dari tinjauan kami, pusban-pusbannya kadang tidak ada bidan. Ada bidan, tapi tidak ada perawat, apalagi dokter. Di kecamatan aja dokternya terbatas. Tenaga medisnya masih terbatas, apalagi sarananya,” ucapnya.
“Mudahan di kepemimpinan kami bisa membuat perubahan. Tekad kami membenahi infrastruktur jalan, kalau jalan sudah bagus, otomatis ekonomi menjadi baik, pendidikan juga ikut baik, begitu juga kesehatan,” ujar Masitah (ADV).