Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) gencar memperkuat sistem informasi kesehatan sebagai langkah strategis dalam penanggulangan berbagai penyakit.
"Upaya ini dilakukan melalui standarisasi objek transfer data (DTO) yang bertujuan mengintegrasikan data kesehatan dari berbagai sumber," kata Kepala Dinkes Kaltim Jaya Mualimin di Samarinda, Selasa.
Ia menegaskan pentingnya peran sistem informasi kesehatan yang terintegrasi. Data yang akurat dan terpadu berperan krusial dalam mendukung pengambilan keputusan, perencanaan, dan pelaksanaan kebijakan kesehatan yang efektif.
Ia mengatakan sistem informasi kesehatan yang kuat menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan global, seperti pandemi dan krisis kesehatan lainnya.
"Sistem yang terintegrasi memungkinkan pemantauan dan respons cepat terhadap wabah penyakit, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan dapat dilakukan secara lebih efisien," kata Jaya.
Jaya mengakui masih ada sejumlah tantangan dalam pengembangan sistem informasi kesehatan di Indonesia. Kemudian, fragmentasi sistem, tidak tersedianya data yang akurat, serta keterbatasan pemanfaatan teknologi informasi menjadi kendala yang perlu diatasi.
Untuk itu, pertemuan peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di bidang kesehatan untuk berbagi pengetahuan dan mencari solusi bersama dalam memperkuat sistem informasi kesehatan, mulai dari tingkat pusat hingga daerah.
Lebih lanjut, Jaya menjelaskan bahwa penguatan sistem informasi kesehatan juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat akuntabilitas, serta memastikan keselarasan sistem dengan kebijakan nasional.
"Dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi, pengelolaan sistem kesehatan perlu terus diperkuat, baik dari segi infrastruktur, teknologi, maupun kapasitas sumber daya manusia," ujarnya.
Jaya juga menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan sistem informasi kesehatan. Kerja sama antar-instansi pemerintah, swasta, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan sistem yang komprehensif dan berkelanjutan.
Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan komitmen bersama untuk memperbaiki tata kelola data kesehatan juga menjadi fokus utama.
"Kami optimistis bahwa kerja sama dan komitmen kuat dari seluruh pihak akan menciptakan sistem informasi kesehatan yang lebih responsif dan adaptif terhadap kebutuhan zaman," pungkas Jaya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2024