Tangerang (ANTARA) -- Ekonomi provinsi Banten diprediksi tumbuh positif di tahun 2025. Hal ini berkaca pada kinerja ekonominya yang tumbuh pada kuartal II 2024, yakni 4,70% atau meningkat dibandingkan kuartal I di posisi 4,51%.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menyebut, sektor manufaktur masih menjadi salah satu sektor utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Banten. Sementara itu, sektor konstruksi dan perdagangan sebagai sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi terbesar kedua dan ketiga di Banten.
Sektor manufaktur masih menjadi pendorong investasi di Banten dalam lima tahun terakhir, terutama Industri Kimia dan Industri Makanan. Namun, persebarannya masih terpusat di Cilegon dan Tangerang, ujarnya.
Produk industri kimia di Indonesia saat ini dikonsumsi oleh pasar domestik. Namun demikian, Indonesia juga masih bergantung dengan pasar impor. Saat ini, Banten menjadi salah satu pusat industri kimia di Indonesia, di bawah Jawa Timur dan Jawa Barat.
Pengembangan industri kimia di Banten dapat terus berlanjut dengan memanfaatkan aglomerasi, yakni karena lokasi Banten yang dekat dengan Jakarta. Ini dapat menjadi salah satu strategi investasi Banten ke depannya, tutur dia.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Banten, Virgojanti, menyebutkan empat klaster sektoral berdasarkan tata ruang wilayah dan potensi sektor unggulan di Banten. Pertama, Klaster industri, logistik, dan pusat distribusi yang berada di Kawasan Serang Utara Terpadu, Kawasan Industri Prioritas Wilmar, dan kawasan di sepanjang jalan Tol Merak-Jakarta.
Kedua, Klaster pariwisata dan perikanan yaitu wisata alam dan religi di Kawasan Serang Terpadu, wisata alam dan budaya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung dan Kawasan Strategis Nasional (KSN) Ujung Kulon, dan Kawasan Strategis Provinsi (KSP) Pantai Selatan Terpadu.
Ketiga, Klaster real estate, perdagangan, dan jasa yang lokasinya tersebar di Kota Tangerang, Tangerang Selatan, dan Kota Baru Maja. Keempat, Klaster SDA (sumber daya alam) yang mencakup pertanian, perkebunan, dan pertambangan. Lokasinya berada di Kabupaten Serang, Kabupaten Tangerang, Kabupaten Lebak, dan Kabupaten Pandeglang.
Potensinya masih sangat terbuka luas. Dengan klaster ini, para investor bisa tahu mana potensi daerah yang akan dituju untuk investasi usahanya nanti, terang Virgojanti.