Jakarta (ANTARA) - PT Hutama Karya (Persero) mengincar kontrak-kontrak strategis pada tahun ini seraya meyakini bisnis konstruksi akan kembali pulih.
"Di tahun ini Hutama Karya akan membidik kontrak-kontrak strategis, termasuk beberapa Proyek Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta optimalisasi anak perusahaan. Kami menargetkan perolehan nilai kontrak baru sebesar Rp20- 21 triliun di tahun ini," ujar Direktur Hutama Karya Budi Harto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Budi menilai padai tahun 2021 sektor konstruksi akan mengalami fase pemulihan seiring ditemukannya vaksin COVID-19, yang akan meningkatkan pergerakan manusia sehingga kegiatan konstruksi perlahan dapat kembali berjalan normal.
"Kami juga mengestimasi pertumbuhan bisnis konstruksi Hutama Karya di tahun 2021 khususnya pada pengusahaan Jalan Tol Trans Sumatera,” katanya.
Meski mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat COVID-19, ia yakin bisnis konstruksi akan kembali tumbuh tahun ini seiring dikeluarkannya Perpres Nomor 109 Tahun 2020 yang menetapkan Daftar Proyek Strategis Nasional terbaru yakni 201 proyek dan 10 program yang mencakup 23 sektor dengan total nilai investasi sebesar Rp4.810 triliun.
Berdasarkan APBN 2021 Kementerian Keuangan telah mengalokasikan anggaran infrastruktur senilai Rp417 triliun naik 48 persen dibandingkan tahun 2020 sebesar Rp281 triliun dengan tujuan untuk mengejar proyek-proyek yang tertunda tahun 2020.
Di awal tahun 2021 Hutama Karya tengah dan akan menggarap beberapa proyek strategis di antaranya rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi rawa Kabupaten Kapuas, proyek dari Angkasa Pura I untuk Peningkatan Daya Dukung Perkerasan Runway Eksisting dan Perpanjangan Runway serta Sarana Penunjang di Bandara Internasional Lombok, Proyek LPG Tuban di Jawa Timur, hingga Pembangunan Jalan Tol Kediri – Tulung Agung.
Selain itu terdapat beberapa tender proyek konstruksi di luar JTTS yang sedang diikuti oleh Hutama Karya termasuk di antaranya beberapa Proyek KPBU.
"Proyek Bendungan, infrastruktur jalan, dan EPC masih menjadi andalan kami. Di tahun ini pula, perusahaan juga akan fokus pada optimalisasi anak perusahaan,” kata Budi Harto.