Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda, Kalimantan Timur, akan mengembangkan kawasan Citra Niaga sebagai pusat PKL dan penjualan berbagai hasil kerajinan tangan khas daerah itu.
"Kami mengajak investor untuk menanamkan investasi pada pengembangan kawasan Citra Niaga," kata Nusyirwan Ismail, Rabu.
Pemerintah Kota Samarinda, lanjut Nusyirwan Ismail, berencana mengembangkan kawasan itu menjadi Citra Niaga II.
Konsep awal kawasan Citra Niaga pertama sebagai pasar seni itu, kata dia, akan tetap dipertahankan namun ada beberapa bagian yang akan direnovasi, termasuk penataan bangunan pada bagian depan.
"Sudah ada satu investor yang tertarik namun belum ada kesepakatan. Kami masih memberikan kesempatan kepada investor lainnya sebab syaratnya minimal lima investor," katanya.
"Konsepnya tetap kita pertahankan, hanya saja bagian depannya kemungkinan yang akan dibangun dan ditata agar lebih menarik," kata Nusyirwan Ismail.
Citra Niaga yang merupakan kawasan pusat perdagangan di Kota Samarinda dengan luas sekitar 2,7 hektare yang dirancang untuk tempat usaha bagi pedagang kecil serta pedagang besar dan menengah dibangun pada tanggal 27 Agustus 1987.
Lokasi Citra Niaga yang dirancang oleh Antonio Ismael itu sebelumnya merupakan Taman Hiburan Gelora yang terbakar.
Pada 1989 Citra Niaga meraih penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA) yang berhasil menyisihkan Bandara Soekarno-Hatta.
Namun, pada 31 Oktober 2006 kawasan ini mengalami kebakaran dan kemudian dibangun kembali namun tidak persis sama dengan konsep awal yang dibangun bagi pusat kerajinan tradisional di Kota Samarinda.
Perubahan terjadi pada bahan bangunan dimana sebelumnya seluruh bahan dinding dan atap dari sirap kayu ulin, diganti dengan bahan-bahan non kayu dan non kayu ulin.
"Kami akan tetap mempertahankan konsep awal Citra Niaga ini sebab itu menjadi kebanggaan warga Samarinda yang tentunya menekankan pembinaan pada pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) khususnya pada sektor kerajinan," katanya.
"Konsep laba-laba akan tetap kami pertahankan, dimana pada sisi bagian luarnya dibangun bagi pedagang besar dan menengah dan bagian tengah akan diisi para PKL," ungkap Nusyirwan Ismail. (*)