Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI) Provinsi Kalimantan Timur memilih Kutai Barat sebagai lokasi pemantapan pembalap Kaltim menjelang PON XVIII Riau.
"Sirkuit di Riau karakteristiknya kurang lebih sama dengan sirkuit di Kubar," kata Rendra Rachman, Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kaltim, di Samarinda,Kamis.
Cabang olahraga balap motor Kaltim meloloskan empat pembalap yang akan bertanding di PON Riau nanti, di antaranya, Fitriansyah Kete. IMI Kaltim menargetkan dua medali emas.
Dalam persiapan, IMI Kaltim menerima bantuan dari tiga perusahaan yakni PT Bukit Baiduri Energi, PT Insani Bara Perkasa dan PT Trubaindo Coal Mining. Dua perusahaan bapak angkat cabor balap motor, masing-masing membantu Rp276.865.000.
"PT Trubaindo masih kami tunggu untuk memenuhi komitmennya," kata Rendra Rachman.
PT BBE diwakili Nason Nadea, Manajer Legal and Lisens menyerahkan secara simbolis pertama. Rendra Rachman menerima bantuan disaksikan pengurus dan atlet pembalap di Hotel Atlet, Kompleks Stadion Madya Sempaja.
Selanjutnya, PT Insani Bara Perkasa diwakili Direkturnya, Manalu yang menyerahkan dan secara simbolis. Penyerahan bantuan ini disambung berbuka puasa bersama.
Disinggung mengenai komitmen dua perusahaan pasca PON termasuk pemberian bonus medali, Nason Nadea menyatakan perlu ada pembahasan lanjutan bersama IMI Kaltim. Ia melanjutkan di perusahaan perlu ada proses untuk memberikan dana.
"Pada prinsipnya perlu ada komitmen, masalahnya pada pembahasan sebelumnya belum ada kesepakatan," kata. Nason.
Ia mengungkapkan pada pembahasan sebalumnya tak menyinggung karena belum ada SK Gubernur yang menyebutkan jumlah bonus.
Komandan Pulatda, Zuhdi Yahya dalam sambutannya meminta atlet, pelatih dan manajer tetap fokus pada PON. Menurutnya dengan waktu praktis tinggal satu bulan tidak bisa berantai-santai.
"Waktu latihan tinggal satu bulan kotor, saya berpesan agar atlet memanfaatkan sisa waktu untuk tetap latihan dan menjaga kondisi fisik," ungkapnya.
Sementara Ketua Tim Pemenangan PON Kaltim, Ego Arifin menyatakan pasca PON hendaknya para perusahaan ini menjadi bapak kandung. Artinya kepedulian perusahaan lebih intensif membantu.
"Kalau saya berpendapat bapak angkat langsung jadi bapak kandung saja, sehingga kepeduliannya bisa lebih, ibaratnya anak dan bapak," kata Ego Arifin.
Sebagai gambaran Kaltim pada PON 2008 menjadi juara umum dengan tiga emas. Fitriansyah Kete menyumbang tiga emas. (*)