Samarinda (ANTARA Kaltim) - Aminullah terpilih secara aklamasi untuk memimpin Pengurus Provinsi Ikatan Motor Indonesia (Pengprov IMI) Kaltim periode 2017-2021 pada musprov yang digelar di ruang rapat kantor KONI Kaltim, Rabu (29/3).
"Ini suatu tanggung jawab yang besar bagi saya untuk menaungi atlet dan klub yang ada di Kaltim. Kami akan segera bekerja, minggu depan sudah harus menyerahkan formatur pengurus. Selanjutnya baru akan tentukan pelantikan," ungkap Aminullah ketika dihubungi di Samarinda, Kamis.
Aminulah terpilih secara aklamasi lantaran calon tunggal sebelumnya, Kasmidi Bulang memilih mundur dari pencalonan. Wakil Bupati Kutai Timur itu tiba-tiba mundur pada detik-detik akhir pemilihan.
Kasmidi beralasan faktor dualisme di tubuh IMI Kaltim- yang membuatnya mundur.
"Ini untuk kebesaran IMI ke depan. Saya melihat ada persoalan dualisme yang merugikan atlet. Saya berharap kepengurusan IMI bisa menjadi satu untuk kebaikan bersama," kata Kasmidi Bulang.
Sementara itu terkait dengan program kerja, Aminulah yang akrab disapa Emil ini menegaskan ia akan mendata ulang klub dan korwil yang ada di 10 Kabupaten/Kota di Kaltim.
Menurutnya, selama ini tidak semua klub terdaftar dan masih bingung mencari wadah penampung aspirasi.
"Kami akan membuat SK pembentukan Korwil dan mendata ulang klub di daerah 10 Kab/Kota. Ada beberapa klub yang memang masihh bingung. Kita harus bekerja dengan baik, nantinya setiap klub, korwil harus support laporan kegiatan minimal sekali dalam sebulan," ujarnya.
Emil mengaku akan fokus pada pembinaan atlet menuju Porprov 2018. Termasuk melaksanakan kejuaraan balap motor dan mobil yang lebih baik dan gencar di Kaltim.
"Kami yang penting sudah harus menjalankan proker. Terutama fokus kami di kejuaraan Balap motor, kami harus mengambil kebijakan yang lebih baik ke depan. Apa keinginan atlet nantinya harus terpenuhi," katanya.
Ia mengaku siap menuntaskan persoalan dualisme di tubuh IMI Kaltim. Ia juga mengajak kubu Redy Asmara duduk bareng membicarakan nasib IMI Kaltim ke depan Bahkan ia dengan tegas menyatakan siap melalukan pemilihan ulang, apabila kedua kubu sudah menyatu.
Ia menilai pihaknya tak ada masalah dengan kubu Redy. Sejak awal bulan November 2016 lalu, pihaknya sudah siap duduk bersama dan membentuk panitia Musprov IMI Kaltim. Ia juga mengaku tidak pernah berambisi menjadi ketua IMI Kaltim.
"Buat saya sebenarnya gak pernah ambisi. Inikan saya hanya menyelamatkan atlet yang ada. Kalau mau secara terbuka kami siap menyatu antara kubu Redy dan saya. Kami juga siap pemilihan ulang. Yang jelas kita harus menyatu. Karena dualisme kepengurusan ini korbannya para pebalap," ungkapnya.
Terkait keabsahan SK Musprov, Emil mengaku tak ingin ambil pusing. Sebelumnya Musprov yang dilakukan kubu Redy Asmara telah mendapat restu SK dari Pengurus Pusat IMI. Sedangkan Musprov kubu Emil dilakukan tanpa SK dari PP IMI.
Kendati demikian, Emil menjelaskan Musprov di Samarinda kemarin telah mengantongi keabsahan dari KONI Kaltim, sehingga kegiatan bisa dibuka pihak Dispora Kaltim.
Tak hanya itu, Musprov kemarin juga diikuti mayoritas klub dari daerah yang sebelumnya tak diakomodir saat Musprov Redy Asmara di Balikpapan.
"Kubu Redy silakan saja ada SK dari PP IMI. Kalau ada SK PP, ya sebenarnya ada jalurnya. Untuk SK PP harus ada rekomendasi dari KONI Kaltim. Kalau tidak dari KONI dan tiba-tiba muncul SK PP, maka KONI tidak mengakomodir. Yang direkomendasikan KONI ya kita. Jadi itu tugas KONI untuk membuat SK kita. Nantinya melalui KONI provinsi, KONI pusat, lalu ke PP IMI. Begitu prosedurnya," tutur Emil.
Terlepas dualisme kepengurusan, Emil berjanji akan berusaha membawa peningkatan prestasi IMI Kaltim di level nasional maupun internasional.
"Semua kepengurusan tidak ada yg tak berpengalaman di otomotif. Jadi kepengurusan kami adalah jebolan otomotif semua. Apa yang kita lakukan ini akan membesarkan otomatif Kaltim," ujarnya.(*)