KUALA LUMPUR (ANTARA) - Mantan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad yang telah diberhentikan dari anggota Partai Pribumi Malaysia Bersatu (Bersatu) menyindir kalau dirinya berencana untuk mendirikan Partai Apa Aku Dapat (Partai AAD).
Mantan Ketua Bersatu yang mengklaim masih sah sebagai ketua tersebut mengemukakan hal itu melalui blog yang ditulisnya, Jumat.
"Saya berencana untuk mendirikan sebuah partai politik. Banyak orang Melayu suka mendirikan partai politik. Dahulu saya mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia. Sekarang parti sudah terpecah dua," katanya.
Sebab itu, kata Mahathir, dirinya ingin mendirikan satu lagi partai politik Melayu.
"Nama partai ini ialah Parti AAD atau 'Partai Apa Aku Dapat', tujuan partai ini adalah memperkaya orang Melayu yang belum dapat," katanya.
Dia mengatakan caranya adalah melantik sebagai pegawai dalam badan-badan yang akan didirikan khusus untuk memenuhi hasrat memberi pendapatan yang lumayan kepada mereka yang belum mendapat dan yang ingin dapat banyak lagi.
"Undangan siapa yang belum mendapatkan bisa membuat permohonan untuk jadi anggota, atau presiden, Wakil Presiden dan lain-lain. Iuran tidak perlu," katanya.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dikeluarkan dari keanggotaan Partai Bersatu.
Hal tersebut tertuang dalam surat pengurus Partai Bersatu yang ditujukan ke Mahathir yang beralamatkan di Yayasan Kepemimpinan Perdana, Putrajaya, Kamis (28/5).
Surat dengan perihal kedudukan keanggotaan sebagai anggota Partai Bersatu di bawah pasal 10.2.2 dan 10.2.3 undang-undang partai tersebut ditandatangani oleh Sekretaris Partai Bersatu, Kapten Muhammad Suhaimi Bin Yahya dengan tembusan Presiden dan Sekjen Partai Bersatu.
Surat pada 15 Mei 2020 itu menginformasikan kedudukan kursi Mahathir di parlemen adalah di blok yang tidak mendukung pemerintah Perikatan Nasional yang dipimpin Perdana Menteri Muhyiddin Yassin merangkap Presiden Partai Bersatu.