Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Tim ekspedisi Khatulistiwa menghadiri acara pernikahan adat Kenyah di Lamin Aded Lepoq, Kampung Batu Majang, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Kutai Barat.
Kepala Seksi Pensat Penerangan Kodam VI Mulawarman, Mayor Inf Baharuddin, dihubungi dari Samarinda, Rabu menyatakan, kehadiran tim Ekspedisi Khatulistiwa pada acara pernikahan adat Dayak itu sebagai upaya membangun komitmen TNI dalam mendukung kegiatan masyarakat.
"Sulitnya medan yang harus ditempuh bukan alasan bagi tim untuk ikut aktif pada setiap kegiatan masyarakat, khususnya di wilayah perbatasan," katanya.
Tim Ekspedisi Khatulistiwa yang menghadiri pernikahan adat Dayak Kenyah di Kecamatan Long Bagun pada Sabtu (2/6) itu dipimpin Letnan Dua CKM Bambang Wiyono. Kedatangan tim ini langsung disambut antusias warga setempat.
Pada acara itu, pasangan pengantin yakni dr. Berce Paul Oktavianus Tenda dan Maria Sedeng diarak menuju Lamin Aded Lepoq untuk menjalani resepsi nikah adat dengan diiringi musik gong bersama keluarga dan tetangga.
Pernikahan adat suku Dayak, kata Baharuddin, tidak menggunakan undangan resmi, sebab itu hanya dipakai ketika pelaksanaan upacara pernikahan di gereja.
"Sesuai budaya setempat, pernikahan pada umumnya berlangsung ketika selesai masa panen hasil bumi. Sebelumnya memang ada perayaan Tebukoq atau pesta perayaan panen masyarakat Dayak dan saat ini banyak dilangsungkan upacara pernikahan dan tim Ekspedisi Khatulistiwa akan berupaya berbaur dengan masyarakat setempat," katanya.
Di Kecamatan Long Bagun, lanjut dia, terdapat dua kelompok masyarakat yakni, masyarakat adat dan masyarakat kampung.
"Pada masa modern ini hanya masyarakat adat saja yang melangsungkan pesta pernikahan dengan adat Dayak. Keuntungan menjadi masyarakat adat adalah ketika terjadi perselisihan rumah tangga, maka petinggi adat akan membantu dalam meluruskan permasalahan tersebut," katanya.
Namun, petinggi adat tidak berhak memutuskan, apakah pasangan tersebut harus bercerai atau tidak. Petinggi adat hanya dapat mengesahkan perceraian.
Tim Ekspedisi Khatulistiwa akan terus bersosialisasi kepada masyarakat perbatasan agar lebih meningkatkan rasa kebersamaan sehingga dapat menumbuhkan nasionalisme dan mengokohkan rasa kebangsaan bagi di perbatasan Indonesia dengan Malaysia tersebut.