Tenggarong (ANTARA News Kaltim) - Sebanyak enam unit mobil "pintar" atau Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (MPLIK) bantuan pemerintah pusat pada 2011 di enam kecamatan, Kabupaten Kutai Kartanegara, hingga kini belum berfungsi optimal.
"Enam unit MPLIK bantuan Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui PT Lintas Arta dan PT Wira Eka Bhakti di Kutai Kartanegara (Kukar) ini, sejak disalurkan Maret 2012, ternyata tidak beroperasi hingga kini," ujar Ketua Forum Operator dan Penanggung Jawab Komunikasi Pusat Layanan Internet Kecamatan (FOP-PLIK) Kukar, Suriadi, di Tenggarong, Selasa.
Dari pantauan forum tersebut, tidak satu pun dari mobil yang bisa mengakses internet.
"MPLIK belum ada yang digunakan, padahal masyarakat sangat membutuhkan karena masih minimnya akses internet di sejumlah lokasi itu," ujarnya.
Berdasarkan data yang diterimanya, ujarnya, Kukar mendapat jatah enam MPLIK untuk Kecamatan Loa Janan, Kota Bangun, Sebulu, Marangkayu, Kembang Janggut, dan Kecamatan Samboja.
Di daerah lain, kata dia lagi, MPLIK sudah banyak yang berjalan dan dikelola pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
"Sebenarnya, kalau Pemkab Kukar bagus dalam mengelola dan mendapat nilai bagus dari Kementerian Komunikasi, tentu jatah yang enam unit itu bisa diperjuangkan lagi untuk dilakukan penambahan pada tahun berikutnya," kata Suriadi.
Menurutnya, kendala belum berfungsinya MPLIK itu karena terbentur persoalan dana. Pemkab Kukar belum menyediakan anggaran, terutama untuk membayar operator dan sopir serta untuk kebutuhan bahan bakar minyak.
"Untuk operasional memang butuh biaya besar, makanya banyak yang belum aktif. Seharusnya Kukar mencontoh daerah lain dalam mengoperasikannya," ujar Suriadi.
Secara terpisah, Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol Pemkab Kukar, Davif Haryanto mengakui soal belum maksimalnya operasi MPLIK di Kukar.
"Sebenarnya sudah ada yang beroperasi, seperti di Loa Janan. Tetapi memang harus diakui belum maksimal," kata Davif.
Kendalanya, kata Davif, bukan masalah dukungan anggaran, melainkan pihak Pemkab kesulitan menyalurkan MPLIK ke UKM.
"Kita sudah siapkan dukungan dana untuk operasi MPLIK, tetapi ada kendala di UKM sebagai pengelola," ujar Davif.
Meski demikian, pihaknya terus berupaya agar MPLIK dapat beroperasi maksimal, mengingat pentingnya sarana tersebut untuk membantu akses informasi bagi masyarakat, terutama di daerah pedalaman.
"Saya berharap kalau sudah beroperasi semua, MPLIK tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik sehingga fasilitas yang ada dapat memberikan nilai tambah secara ekonomi dan pengetahuan," ucap Davif lagi. (*)
Enam MPLIK Kutai Kartanegara Belum Berfungsi Optimal
Selasa, 24 April 2012 18:15 WIB