Sangatta (ANTARA) - Perusahaan pertambangan batu bara PT Kaltim Prima Coal (KPC) mengadakan lomba edukasi dan terapi berhenti merokok tahun 2019 dalam rangka memotivasi karyawan dan kontraktor untuk hidup sehat.
Kegiatan tersebut diikuti oleh 180 peserta, terdiri dari karyawan KPC dan masyarakat umum dan dilaksanakan di Hotel Victoria, Kutai Timur.
Dalam kegiatan bertajuk "Edukasi dan Hipnotis Berhenti Merokok Selamanya ini, panitia (KPC) mendatang narasumber hipno terapi DR Hanung Prasetyo, A. Md, A. Kp, S. Psi, M. Si.
Ketua Panitia, Superintendent Medical Service KPC, dr Gianto dihubungi dari Samarinda, Selasa, mengatakan. kegiatan itu adalah untuk membuat karyawan memiliki kepedulian tentang kesehatan.
"Di KPC sendiri dari data-data karyawan yang ada terdapat 33 persen atau sekitar 1.500 karyawan KPC yang merokok. Kemudian, angka penyakit yang berhubungan dengan rokok terus meningkat di KPC. Sehingga satu-satunya cara, untuk mencegah peningkatan penyakit adalah membuat karyawan bisa hidup dengan gaya yang sehat, salah satunya tidak merokok,” ungkap dr Gianto.
Gianto menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, ada sesi edukasi dan terapi. Terapi yang digunakan dalam berhenti merokok adalah hipno terapi, dengan mengundang hipno terapi yang memiliki backround, hipno terapi medis. "Jadi, bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah," katanya.
Ia menjelaskan, perokok akan diberikan sugesti supaya saat memutuskan berhenti merokok, efek dari berhenti merokok seperti gangguan kesehatan, pusing karena berhenti merokok bisa diminimalisir.
Lebih jauh dikatakan, untuk memotivasi peserta panitia juga menyiapkan hadiah. Dimana bagi yang berhasil berhenti merokok akan diberikan hadiah.
"Untuk menentukan seseorang berhenti merokok atau tidak dalam proses berhenti merokok itu, kita mengetes urinenya. Jadi, diperiksa urinnya apakah ada nikotin atau tidak. Sebelum berlomba semua peserta dites, semua ada nikotinnya (berarti perokok). Setelah 3 bulan akan dites kembali,” ujarnya.
Untuk hadiah, sambung Gianto, besaran hadiah yang disiapkan sebesar Rp 50 juta, yang dibagi dalam beberapa kategori.
Dikatakan Gianto, yang ditonjolkan dalam kegiatan tersebut adalah motivasi untuk hidup sehat. Karena jika hanya untuk mendapatkan hadiah, setelah itu akan merokok lagi.
"Kita memberikan edukasi bahayanya merokok, sehingga orang makin sadar dan bisa memutuskan untuk tidak merokok lagi,” tutupnya.