Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Waria yang ditangkap polisi karena membunuh pelajar kelas I SMP di Samarinda, Kalimantan Timur, dikenal sebagai sosok yang pemarah.
Ketua RT.8, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir, Muhaimin, Minggu, mengatakan, Kusno (38), waria yang ditangkap polisi karena membunuh, Adam Sahputra (12), pelajar SMP 21 Samarinda, jarang berkomunikasi dengan warga sekitar kediamannya.
"Dia (Kusno) merupakan warga asli sebab sejak kecil tinggal di sini. Namun, warga enggan berkomunikasi dengan Kusno sebab setiap kali ditegur dia langsung marah bahkan kerap mengeluarkan kata-kata tak senonoh," ungkap Muhaimin.
Keseharian Kusno yang sejak kecil dikenal berperilaku layaknya waria, kata Muhaimin, juga jarang diketahui warga.
"Kami hanya tahu kalau dia berprofesi sebagai pengemis dan katanya juga sebagai tukang pijat panggilan. Dia meninggalkan rumahnya sejak subuh dan baru pulang pada malam hari dan itu sudah berlangsung sejak bertahun-tahun," kata Muhaimin.
Namun, keganjilan juga dirasakan warga saat terungkapnya pembunuhan yang dilakukan waria tersebut.
"Kami baru tahu kalau Kusno itu memiliki gaya hidup yang tergolong mewah," ujarnya.
Saat rumahnya didobrak polisi dan warga, setelah diketahui dia membunuh Adam, di rumahnya ada berbagai barang mewah seperti ada empat buah televisi, kulkas bahkan juga ditemukan sebuah laptop.
"Kami heran sebab selama ini dia berpenampilan layaknya gembel tetapi perabotan di rumahnya terbilang mewah bagi warga di sini. Bahkan, di rumahnya juga terdapat berbagai jenis minuman ringan dan jajanan sehingga kami menduga dia sengaja mempersiapkan berbagai makanan dan minuman itu untuk menjerat remaja untuk dijadikan pelampiasan nafsu," ungkap Muhaimin.
Keanehan yang pernah dijumpai warga, kata Muhaimin, saat keluarga Kusno membersihkan rumahnya dan menemukan jutaan uang receh.
"Menurut keluarganya, saat terjadi krisis moneter dia pernah menabung di hampir semua bank bahkan uang Kusno saat itu diperkirakan mencapai Rp50 juta. Keanehan yang lainnya, saat dia bekerja sebagai buruh di sebuah perusahaan kayu dia tidak pernah mengambil gajinya padahal kalau melihat penampilannya dan kondisi rumahnya, kami seolah tidak percaya dengan apa yang ada di dalam rumahnya," kata Muhaimin.
Namun, kata Muhaimin, warga tidak pernah mengetahui adanya pasangan sejenis Kusno sebelum Adam ditemukan terbunuh.
"Kami tidak mengetahui secara pasti sebab dia meninggalkan rumahnya sebelum pagi dan pulang saat malam. Itu pun, jika pulang dia langsung menutup pintu. Beberapa bulan lalu, saya baru tahu kalau dia sempat tinggal bersama seorang remaja yang kulitnya terlihat bersih karena terjadi pertengkaran. Saat itu saya langsung mengusir remaja yang kami duga teman kencannya itu karena tidak memiliki identitas yang jelas," katanya.
Namun, sebagian warga curiga kalau Kusno sering mengajak orang khususnya remaja ke rumahnya tanpa sepengetahuan warga. Sejauh ini, belum ada laporan dari warga adanya anak-anak setempat yang sempat digoda oleh Kusno.
Warga, kata Muhaimin, tidak mengetahui pembunuhan yang dilakukan Kusno.
"Kami memang sempat mencium bau yang sangat menyengat tetapi warga tidak menyangka kalau bau itu ternyata mayat dari anak yang sering terlihat ke rumah Kusno," kata Muhaimin.
Pembunuhan yang dilakukan Kusno terhadap Adam Sahputra terungkap pada Jumat dinihari (24/2) sekitar pukul 02.00 Wita.
Jasad Adam yang dilaporkan hilang sejak 5 Februari 2012 itu ditemukan sudah membusuk di belakang rumah Kusno yang hanya ditutupi kain dan balok.
Walaupun sempat mengelak dan mengatakan Adam ditinggalkan di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, namun Kunso akhirnya mengakui telah membunuh pelajar SMP itu.
Menurut Kusno, pembunuhan dilakukan karena cemburu setelah mendengar Adam yang sejak dua bulan menjadi teman kencannya sesama jenis telah memiliki seorang pacar.
Hingga kini, polisi masih mengembangkan pembunuhan waria terhadap pasangan sejenisnya tersebut untuk menyelidiki kemungkinan adanya korban lain. (*)
Waria Pembunuh Pelajar Smp Dikenal Pemarah
Minggu, 26 Februari 2012 18:41 WIB