Samarinda (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Timur meminta pemerintah provinsi secara serius menangani Jalan Trans Kalimantan yang menghubungkan Kota Samarinda-Kabupaten Kutai Barat karena rawan longsor, agar distribusi barang dan jasa tetap lancar.
Anggota DPRD Kaltim Wibowo Handoko di Samarinda, Minggu, mengatakan jalur darat yang menghubungkan dua kota tersebut dilaporkan banyak yang rusak, dan bahkan ada beberapa titik terputus sehingga aktivitas masyarakat terganggu.
Kondisi riil tersebut, kata dia, harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah mengingat kerusakan jalan itu juga bisa menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas.
"Kondisinya perlu diantisipasi, jangan sampai distribusi terganggu sehingga menghambat roda perekonomian dan mengganggu stabilitas harga kebutuhan pokok maupun barang-barang sekunder lain,” kata Bowo.
Ia mengatakan untuk tahap awal, pemerintah bisa memonitor langsung titik-titik rawan yang seringkali menyebabkan kendaraan tak bisa lewat.
"Begitu ada musibah alam, seperti pohon tumbang maka dampaknya langsung melumpuhkan aktivitas transportasi di jalan tersebut," kata dia.
Oleh sebab, lanjut Bowo, perlu ada tim dari pemerintah yang memonitor lokasi rawan. Pemerintah perlu membuka sejumlah posko di beberapa titik yang dianggap rawan.
Ia memahami faktor cuaca di Kaltim yang cukup ekstrem dalam beberapa bulan terakhir juga menjadi salah satu penyebab jalan rusak hingga putus.
"Faktor alam bukan menjadi alasan untuk kita tidak berbenah, tetap harus ada upaya untuk memperbaiki infrastruktur jalan, sehingga bencana dan kendala dapat diminimalisir," kata Bowo.