Samarinda (ANTARA) - Satu sekolah di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, tidak mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) jenjang SMP, yaitu SMPN 47 di Barambai, Kecamatan Samarinda Utara, karena di kawasan itu belum memiliki jaringan internet.
"Jumlah peserta yang mengikuti ujian nasional di SMPN 47 ini ada 26 anak. Meski tidak bisa mengikuti UNBK, tetapi mereka tetap mengikuti ujian, yaitu dengan sistem Ujian Nasional dengan Kertas dan Pensil (UNKP)," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Asli Nuryadin di Samarinda, Senin.
Menurutnya, jumlah keseluruhan ujian nasional baik SMP, MTs, dan Paket B di Samarinda sebanyak 132 lembaga. Dari jumlah itu, hanya ada satu sekolah yang belum bisa melakukan UNBK, jadi baru bisa menerima UNKP, namun berhasil tahun depan hal ini bisa diatasi.
Ia mengatakan, kompilasi setelah menyelesaikan sekolah yang menggelar ujian nasional. Pemantauan dilakukan bersama Wali Kota Samarinda. Syaharie Jaang dan terkait pihak terkait.
Jumlah total peserta UNBK / UNKP jenjang SMP di Samarinda yang digelar pada Senin (22/4) hingga Kamis (25/4) berjumlah 14,329 siswa, atau sebesar 30,36 persen dari total jumlah siswa SMP di Samarinda yang mencapai 47,194 siswa mulai kelas 7 hingga kelas 9.
Berdasarkan pemantau yang dilakukan pihaknya, sejauh ini pelaksanaan UNBK/UNKP berjalan lancar walau sempat terjadi masalah kecil saat pagi, atau ketika akan dimulai pelaksanaan UNBK.
Masalah itu muncul di SMPN 6 yang terjadi gangguan pada layar komputer. Kecurigaan sementara, gangguan itu ada pada server. Namun hal tersebut dapat dilakukan melalui peminjaman komputer dari SMAN 2, sehingga risikonya adalah pelaksanaan UNBK di sekolah ini mundur satu jam.
Ia juga mengatakan bahwa pelaksanaan UNBK dan UNKP SMP / MTs serentak digelar pada 22-25 April, sedangkan untuk ujian susulan dilakukan pada 29-30 April.