Ujoh Bilang (ANTARA) - Program Gerbangmas Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung Mandiri (P2MKM) yang diusung oleh Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) untuk tahun 2020, lebih mengarah pada penguatan eknomi kampung.
"Kebijakan ini perlu diwujudkan untuk memecahkan berbagai masalah lambatnya pertumbuhan ekonomi di Mahulu. Ini juga merupakan lanjutan dari kebijakan tahun ini yang mengarah pada peningkatan ekonomi," ujar Tenaga Ahli Bupati Mahulu, Aji Sofyan Effendi di Ujoh Bilang.
Arah kebijakan Gerbangmas P2MKM tahun depan, paling tidak terdapat delapan item yang mampu mendorong percepatan pengembangan ekonomi di kampung dan antarkampung, dalam hal ini juga mendorong pertumbuhan kawasan ekonomi.
Sebelumnya, saat menjadi narasumber dalam Rakor Camat dan Petinggi se-Mahulu, dia mengatakan, delapan item kebijakan itu, pertama adalah penguatan, pengembangan, dan penyertaan modal Badan Usaha Milik Kampung dan Milik Antarkampung (BUMKam dan BUMAKam).
Menurut dia, BUMKam perlu dibentuk karena peran lembaga ekonomi di tingkat pedesaan ini sangat penting dalam upaya percepatan pertumbuhan ekonomi karena melalui lembaga ini, maka pengurusnya dituntut kreatif menggali berbagai potensi kampung, sedangkan peran BUMAKam lebih mengayomi dan mengembangkan ekonomi antarkampung.
Item kedua dalam konsep ini adalah peningkatan dan pembenahan tatakelola pemerintah kampung dan lembaga kemasyarakatan, ketiga adalah Sistem Informasi Desa/Kampung (SID), keempat adalah peningkatan sarana prasana air baku hingga air bersih.
Tiga item tersebut tidak memiliki kaitan langsung dalam pengembangan ekonomi, namun harus diakui bahwa perannya juga vital dalam pengembangannya karena dari tatakelola pemerintah kampung yang baik tentu sentuhannya terhadap pengembangan ekonomi juga lebih terarah.
Begitu pula dengan SID yang bisa menjadi sarana informasi sekaligus promosi dalam mengembangkan ekonomi, karena masyarakat luar dan investor bisa membaca melalui internet tentang kondisi, potensi, dan peluang ekonomi di kampung yang tentu saja bisa membuat mereka tertarik untuk membeli atau berinvestasi.
Item kelima dalam penguatan ekonomi tahun 2020 adalah terkait penyediaan peralatan dan perlengkapan pengembangan hasil produksi pertanian, baik penyediaan alat yang dilakukan dengan cara membeli maupun sistem sewa.
Peralatan atau mesin yang memadai dalam pertanian tentu akan berdampak pada kuatnya ekonomi baik terkait produksi, produktivitas, maupun untuk industri hilirnya untuk memproduksi bahan jadi maupun setengah jadi, sehingga melalui kegiatan ini dipastikan pendapatan masyarakat akan meningkat dan terserapnya lapangan kerja baru.
“Item keenam adalah peningkatan sarana dan prasarana kampung, ketujuh pembangunan sarana dan prasaran pendukung pengembangan sektor pertanian, dan kedelapan adalah pembangunan dan pengembangan kawasan berbasis agropolitan maupun agrowisata,” kata Aji.(*)