Samarinda, (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Kota Samarinda segera mengoperasikan Museum Samarendah yang terletak di Jalan Bhayangkara Samarinda, Kalimantan Timur pada Februari 2019 dibuka untuk umum.
Keberadan Museum Samarendah sudah lama belum berfungsi, meski telah diresmikan Gubernur Kaltim, Awang Faroek Ishak sejak 8 Februari 2018.
Saat itu, gedung yang dibangun dengan dana APBD Kota Samarinda senilai Rp 12 Miliar itu masih dalam tahap pemeliharaan dan sejumlah desain interiornya masih belum rampung.
Kepala Bidang (Kabid) Sejarah dan Tradisi Dinas Kebudayaan Samarinda, Slamet Diyono kepada awak media di Samarinda, Senin, mengatakan pihaknya tengah mempersiapkan acara pembukaan museum untuk umum pada pada 25 Februari 2019.
"Kami akan bekerja sama dengan Balai Pameran Cagar Budaya dan akan mengelar pameran," jelasnya.
Dia membeberkan bahwa semua benda bersejarah yang menjadi cikal bakal berdirinya Kota Samarinda seperti foto-foto masa lampau, alat musik tradisional, alat tenun, patung berbusana sarung khas Samarinda dan sejumlah prasasti akan menjadi koleksi Museum.
"Memang koleksi kami masih belum banyak, dan kami berusaha untuk menambah koleksi seni dan benda bersejarah lainnya, untuk memperkaya khasanah budaya Samarinda," jelasnya.
Menurut Slamet, keberadaan museum juga telah dilengkapi sejumlah teknologi yakni berupa layar monitor untuk menampilkan foto-foto atau dokumen sejarah yang bisa diakses secara digital.
"Ada delapan layar monitor besar, yang akan memberikan kemudahan bagi para pengunjung untuk melihat sejumlah koleksi yang ada di museum," imbuhnya.
Dia menambahkan, pihak pengelola museum juga telah mengatur jadwal bagi para pengunjung, untuk menghindari membludaknya jadwal kunjungan.
"Kami telah membagi jadwal dalam satu pekan, baik untuk pelajar, anak- anak ataupun pengunjung umum, supaya mudah ditertibkan," jelasnya.