Penajam (Antaranews Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyiagakan personel maupun peralatan untuk mengantisipasi penanganan bencana banjir dan tanah longsor di daerah setempat.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Dahrul saat dihubungi di Penajam, Minggu mengatakan, langkah siaga bencana banjir dan longsor dilakukan kerena diperkirakan curah hujan tinggi akan terjadi hingga Januari 2019.
"Kondisi itu berisiko menyebabkan musibah atau bencana alam berupa banjir dan tanah longsor," ujarnya.
Menurut Andi Dahrul, bencana tidak dapat diprediksi kapan akan terjadi, sehingga diperlukan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dan juga kewaspadaan dari masyarakat.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara telah memetakan wilayah rawan banjir dan tanah longsor yang tersebar diempat kecamatan.
"Kami mengimbau masyarakat agar senantiasa meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana banjir dan longsor," kata Andi Dahrul.
BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara siaga bencana banjir dan tanah longsor tersebut menghadapi musim penghujan yang diprediksi akan terjadi pada akhir 2018 hingga awal 2019.
Untuk anggaran tanggap darurat penanggulangan bencana di wilayah Penajam Paser Utara lanjut Andi Dahrul, pada 2018 lebih kurang Rp500 juta.
"Anggaran itu untuk operasional dan makan/minum personel ketika melakukan penanganan bencana di lapangan," jelasnya.
Anggaran tanggap darurat bencana yang dialokasikan pada APBD 2019 tambah Andi Dahrul, juga sekitar Rp500 juta atau sama dengan anggaran tanggap darurat bencana pada 2018.
"Kalau ada peningkatan kasus bencana alam dan anggaran tanggap darurat bencana tidak mencukupi sampai satu tahun, kami ajukan anggaran tambahan pada APBD Perubahan," ucapnya.(*)