Ujoh Bilang (Antaranews Kaltim) - Jalan beraspal pertama kali di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, mulai terbangun walau saat ini baru sekitar 300 meter dari total target Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI sepanjang 145 kilometer dari Tering hingga Long Bagun.
"Tentu saja kami bersyukur atas adanya jalan aspal yang dibangun PUPR pertama kali di Mahakam Ulu ini. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk kemajuan daerah saya," ujar Ari Kristomo, warga Ujoh Bilang saat melihat jalan beraspal di Simpang Budaya, Ujoh Bilang, Rabu.
Ketika sore, Simpang Budaya yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari pemukiman penduduk Kampung Ujoh Bilang ini tampak didatangi sejumlah warga untuk sekedar melihat sejenak perubahan jalan atau sengaja hanya ingin melintas di jalan beraspal.
Kehadiran mereka di lokasi itu mungkin menganggap ini merupakan hal langka karena baru pertama kali ada jalan beraspal, atau mungkin mereka ingin membuktikan keseriusan pemerintah dalam upaya membangun Indonesia dari pinggiran.
Salah seorang yang ingin membuktikan pembangunan jalan itu adalah Ari. Bahkan Ari bersama temannya langsung menuju lokasi itu begitu mendengar ada jalan yang diaspal. Ia bahkan langsung mengunggah fotonya di jalan aspal itu via media sosial dan menuliskan sejumlah harapan atas pembangunan infrastruktur tersebut.
Ia meyakini ke depan Mahakam Ulu yang berbatasan dengan Malaysia dan resmi mekar dari Kabupaten Kutai Barat pada 20 Mei 2013 tersebut akan lebih cepat maju jika sudah memiliki jalan tembus, karena akses orang dan barang akan menjadi lancar sehingga hal ini akan membuat perekonomian berjalan lebih cepat ketimbang saat ini.
Kondisi terkini, transportasi dari Kabupaten induknya masih mengandalkan Sungai Mahakam sehingga menjadi lambat dan mahal, karena harus menggunakan kapal dari Samarinda atau speedboat dari Tering (Kutai Barat).
Kondisi ini pula yang menyebabkan harga barang di Mahakam Ulu menjadi lebih mahal karena pedagang harus menghitung biaya angkut dari Kota Samarinda. Belum lagi ditambah penyusutan barang dan risiko yang harus ditanggung ketika melalui riam sungai ganas.
Sedangkan harga jual hasil perkebunan di Mahakam Ulu justru sebaliknya, yakni jauh lebih murah karena pengepul harus menghitung biaya angkutan sungai mulai hulu Mahakam hingga ke hilir, yakni di Samarinda.
Jalan dari Kecamatan Tering (Kubar) ke Kecamatan Long Bagun (Mahakam Ulu) dikerjakan secara tahun jamak. Untuk tahun ini suda ada pemenang lelangnya, yakni PT Prampus Inti Puspita dengan nilai kontrak Rp38 miliar untuk pengaspalan jalan sepanjang 3 kilometer yang saat ini telah dimulai dari Simpang Budaya. (*)