Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Harga eceran tertinggi isi ulang elpiji tabung kemasan 3 kilogram di Kabupaten Paser ditetapkan sebesar Rp21.000 hingga Rp27.000.
Harga itu disepakati dalam pertemuan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Paser bersama sejumlah pihak terkait di Ruang Rapat Sekkab Paser, Senin.
"Untuk HET paling tinggi di Kecamatan Tanjung Harapan dan Tanah Grogot, khususnya Desa Muara Paser sebesar Rp27.000 per tabung, karena distribusinya harus menggunakan angkutan perahu," kata Kepala Disperindagkop Paser Ardiansyah.
Hasil rapat koordinasi juga menyepakati HET elpiji subsidi untuk distribusi menggunakan jalur darat di Kecamatan Longkali, Long ikis, Kuaro, Tanah Grogot, dan Paser Belengkong ditetapkan sebesar Rp21.000 per tabung.
Sementara untuk HET di Kecamatan Tanah Grogot, khususnya Desa Sungai Langit dan Perepat sebesar Rp22.500 per tabung.
Kemudian Kecamatan Muara Komam dengan HET Rp23.500 per tabung, Kecamatan Batu Sopang Rp22.500 per tabung, serta Kecamatan Batu Engau dan Muara Sami sebesar Rp22.500 per tabung.
Kesepakatan lainnya, HET elpiji di Kecamatan Batu Engau, khususnya Desa Riwang dan Penghitungan Rp24.000 per tabung, Desa Lori di Kecamatan Tanjung Harapan Rp22.000 per tabung. Sedangkan untuk Desa Muara Paser di Kecamatan Tanah Grogot dan Kecamatan Tanjung Harapan selain Desa Lori sebesar Rp27.000 per tabung.
Selain menetapkan HET, lanjut Ardiansyah, dalam rapat tersebut juga ditetapkan HET di luar pangkalan.
"Sebenarnya pengecer elpiji 3 kilogram itu tidak diizinkan, tapi berhubung banyak masyarakat yang menjual, maka kami menentukan harga tertinggi di setiap pengecer hanya boleh selisih maksimal Rp2.000 per tabung dari harga di pangkalan," katanya.
Ardiansyah juga mengharapkan kepada Bagian Hukum untuk segera menindaklanjuti hasil rapat dengan mengajukan penetapan itu kepada bupati agar dapat segera disahkan.
"Harapannya kalau SK (surat keputusan) itu sudah terbentuk, kita bisa segera bertindak ke lapangan jika ada pelanggaran, sehingga masyarakat benar-benar merasakan subsidi elpiji 3 kilogram," imbuhnya.
Penyidik Disperindagkop Paser Marwan Natsir menambahkan, penentuan HET sudah dipertimbangkan dengan matang dan memperhatikan perbedaan geografis di beberapa wilayah.
"Karena kondisi geografis serta penggunaan angkutan yang berbeda, jadi wajar bila ada perbedaan di beberapa wilayah," ujar Marwan.
Selain itu, Marwan juga menambahkan bahwa saat ini harga perawatan kendaraan juga sudah meningkat, sehingga kondisi itu menjadi pertimbangan bagi agen.
"Kami dari pemerintah hanya menyalurkan suara dari agen pendistribusian, jangan sampai dalam penyaluran tabung gas melon tersebut malah terkendala dengan kondisi armada yang digunakan," jelas Marwan.(*/Kominfo Paser)
HET elpiji subsidi di Paser ditetapkan Rp21.000 hingga Rp27.000
Senin, 2 April 2018 22:26 WIB