Sangata (ANTARANews - Kaltim)- Gerakan Putra Asli Kalimantan (Gepak) Kutai Timur (Kutim), Kaltim mengajak semua pihak menahan diri guna menghindari konflik yang bisa mengganggu situasi keamanan dan ketentraman.
Ketua Gepak Kutim, HM Lonca di Sangata, Senin terkait kasus bentrok di Tarakan akhir pekan lalu yang menewaskan pemangku adat Tana Tidung Kalimantan Timur, Abdullah,dan pembakaran dua rumah.
Pihaknya juga mengharapkan agar aparat keamanan bertindak cepat dan tegas mengamankan situasi karena dilaporkan Selasa malam (28/9) suasana masih menegangkan, bahkan bentrok sempat terjadi lagi yang menelan dua korban jiwa.
Menurut HM Lonca didampingi wakil ketua Henra, Sekretaris M.Ardiansyah,SH dan bendahara Ir.H. Irdiansyah, bentrokan yang terjadi Kota Tarakan bukan melibatkan etnis tertentu tetapi akibat perbuatan segelintir kecil orang yang tidak bertanggung jawab
"Gepak menghimbau agar semua pihak dan etnis yang ada di Kalimantan Timur khususnya di Tarakan dan Kabupaten/Kotalain tidak terpancing dan menahan diri,"katanya.
Serahkan persoalan itu kepada aparat keamanan dan pemerintah untuk mengejar, mengusuk tuntas dan memberikan sanksi berat kepada oknum tersebut
Kejadian di Tarakan merupakan segelintir orang yang membawa nama kelompok dan akhirnya membawa suku dan etnis. Kami menilai bentrok terjadi bukan etnis tetapi sekelompok kecil saja