Samarinda (ANTARA Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak menyetujui besaran bonus bagi atlet dan pelatih yang berprestasi pada PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat sebesar Rp250 juta untuk satu keping medali emas.
Pernyataan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak tersebut disampaikan saat dialog dengan para atlet dan pelatih yang tergabung dalam Forum Olahraga Kaltim di Kantor Gubernur Kaltim di Samarinda, Senin.
Menurut Awang Faroek, bonus untuk duta olahraga Kaltim tersebut akan dianggarkan melalui APBD 2017, setelah adanya perhitungan riil mengenai jumlah medali yang diperoleh kontingen Kaltim di ajang pesta olahraga empat tahunan itu.
"Seperti dikatakan oleh anggota Banggar DPRD Kaltim Zain Taufiqunurohman bahwa kalau dianggarkan melalui APBD Perubahan 2016 ada kekhawatiran terjadinya silpa (sisa lebih penggunaan anggaran). Selain bonus, KONI juga membutuhkan dana untuk memberangkatkan kontingen yang dianggarkan melalui APBD-P 2016," jelasnya.
Terkait usulan ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya yang menyampaikan aspirasi atlet dan pelatih Kaltim untuk menambah besaran bonus, mengingat tambahan rumah sebagai pendamping bonus kemungkinan sulit direalisasikan, Awang Faroek menyatakan setuju, tetapi dengan catatan apabila anggaran pada 2017.
"Berapapun nilai bonus yang nanti akan ditetapkan selama dalam hitungan rasional pada dasarnya saya setuju, asalkan memang dananya memungkinkan," tambahnya.
Ketua Umum KONI Kaltim Zuhdi Yahya mengatakan bahwa untuk keberangkatan kontingen PON menuju Jawa Barat, pihaknya telah mengajukan anggaran sebesar Rp130 miliar melalui APBD-P 2016.
Selain itu, KONI juga telah mengajukan anggaran untuk bonus sebesar Rp93 miliar, ditambah Rp23 miliar untuk bonus dalam bentuk rumah. Nilai tersebut telah dihitung bersama pengeluaran pajak.
Sebelum melakukan dialog dengan Gubernur Kaltim, Forum Olahraga Kaltim lebih dulu menyambangi DPRD Kaltim untuk menyampaikan keluhan terkait bonus dan kendala anggaran untuk keberangkatan tim PON Kaltim ke Jawa Barat.
Saat diterima Ketua DPRD Kaltim H Syahrun yang didampingi sejumlah anggotanya, Ketua Forum Olahraga Kaltim Sugeng Mochdar menyampaikan aspirasi terkait soal bonus dan anggaran untuk berangkatkan kontingen Kaltim yang telah diajukan melalui APBD-P 2016.
Sugeng mengatakan bahwa untuk keberangkatan kontingen tersebut KONI Kaltim telah mengajukan anggaran Rp130 miliar, namun ada sinyaleman usulan akan dipangkas dan tidak bisa dicairkan sebelum keberangkatan kontingen Kaltim menuju Jawa Barat.
"Kondisi seperti ini menjadi ancaman bagi atlet Kaltim untuk tidak bisa berangkat ke PON, belum lagi kejelasan soal bonus," kata Sugeng.
Kepala Biro Keuangan Pemprov Kaltim Fadliansyah saat pertemuan itu menjelaskan untuk keberangkatan kontingen masih ada solusi, karena pada APBD 2016 KONI Kaltim mendapatkan anggaran Rp150 miliar.
Namun, karena terkena rasionalisasi 35 persen akibat defisit anggaran di Pemprov Kaltim, realisasi anggaran KONI menjadi Rp97,5 miliar.
"Berarti masih ada sisa anggaran Rp52 miliar yang belum terpakai, kalau memang di APBD-P yang saat ini masih dalam pembahasan belum bisa dicairkan, maka akan kita upayakan dana tersebut untuk keberangkatan kontingen Kaltim menuju Bandung," jelasnya. (*)