Samarinda (ANTARA Kaltim) - Provinsi Kaltim akan memiliki ekspor yang merupakan pelabuhan internasional yang memiliki akses dalam melakukan ekspor keluar negeri tanpa harus melalui pelabuhan tanjung perak di Surabaya maupun Tanjung Priuk di Jakarta.
Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak memastikan bahwa pelabuhan ekspor yang menjadi keinginan pemprov Kaltim tersebut terletak di pelabuhan peti kemas kariangau balikpapan.
"Tanggal 13 Mei Mendatang Kita akan mengumumkan pelabuhan kariangau sebagai pelabuhan ekspor. Sehingga, kita bisa langsung ekspor ke mancanegara dengan cepat tanpa melalui Surabaya maupun jakarta lagi," katanya.
Menurutnya, dalam melakukan ekspor ke mancanegara tersebut akan melalui Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II yang dinilai sangat strategis dalam mendukung perekonomian di Kaltim.
"Melalui ALKI II kita bisa langsung ke kawasan Asia Timur seperti Korea, Vietnam, China, Taiwan serta negara-negara ASEAN. Bahkan, bisa langsung ke rusia atau negara lainnya," katanya.
Awang berharap dengan adanya pelabuhan ekspor tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha Kaltim untuk menggenjot volume ekspor. Namun, tambah Awang, para pengusaha Kaltim diminta untuk tidak mengekspor bahan mentah keluar negeri.
"Tidak ada lagi ekspor bahan mentah. Harus diolah terlebih dahulu di Kaltim. Kita galakkan Hilirisasi. Industri yang kita bangun akan kita kembangkan. Yang jelas, bahan mentah tidak lagi di ekspor," katanya.
Lebih lanjut Awang mengatakan bahwa Kaltim memiliki tiga kawasan industri yakni di Kawasan Industri Kariangau (KIK) - Buluminung, Bontang dengan industri gas dan kondensat serta kawasan industri berbasis oleochemical yang mengolah bahan baku minyak kelapa sawit.
"Kita Patut bersyukur karena cita-cita Kaltim secara step by step sudah menunjukkan keberhasilan. Semoga, kawasan industri ini akan menjadi masa depan Kaltim," katanya. (Humas Prov kaltim/rus)