Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Kepolisian Resor Kota Samarinda, Kalimantan Timur, Komisaris Besar Polisi Setyabudi Dwiputro mengancam akan menindak tegas, termasuk tembak di tempat kepada juru parkir liar yang sudah mengarah pada tindakan premanisme.
"Tidak boleh ada tempat bagi aksi premanisme di Kota Samarinda dan kami akan menindak tegas dengan menembak di tempat juru parkir yang sudah mengarah pada tindakan premanisme," tegas Setyobudi dihubungi di Samarinda, Kamis.
Polresta Samarinda, kata Setyobudi, telah berkoordinasi dengan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang, Dandim 0901, dan Dinas Perhubungan untuk melakukan penataan parkir di daerah itu.
Bahkan, ia mengaku telah memberi saran kepada Wali Kota Samarinda untuk membuat kantong-kantong parkir kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Kami mendukung sepenuhnya langkah Pemerintah Kota Samarinda dalam menata parkir. Intinya, kami sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan penataan dan penertiban parkir liar. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengetahui kantong-kantong parkir mana yang liar dan mana yang resmi," ujarnya.
"Intinya, parkir di Samarinda akan ditata agar semuanya bisa masuk pendapatan asli daerah (PAD)," tambahnya.
Sejauh ini, tambah dia, belum ada laporan terkait adanya tindakan premanisme yang dilakukan juru parkir kepada warga.
"Belum ada laporan yang merasa diancam ataupun kendaraannya digores. Namun, jika ada, kami akan tidak tegas. Intinya, tidak boleh ada aksi premanisme di Kota Samarinda," kata Setyobudi.
Sebelumnya, Kepala Kantor Satpol PP Kota Samarinda Makmun Andi Nuhung juga mengancam akan menindak juru parkir liar yang dinilai sudah meresahkan masyarakat.
"Tindakan tegas itu kami ambil setelah dilakukan rapat bersama Dinas Perhubungan, Kodim dan kepolisian pada Selasa (23/2)," kata Makmun.
Selama sepekan terakhir, masyarakat Kota Samarinda mengunggah sindiran di media sosial terkait maraknya praktik parkir liar di sejumlah kawasan di daerah itu.
Bahkan, tidak tanggung-tanggung, sindiran itu disampaikan warga dengan menampilkan foto Jembatan Mahakam bertuliskan "Selamat Datang di Samarinda Kota Jukir`.
Tidak hanya itu, gambar sindiran yang tersebar luas di media sosial juga mengubah nama Taman Samarendah menjadi "Taman Jukirindah".
Gambar-gambar sindirian tersebut membuat Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang marah dan langsung mengecek kantong-kantong parkir sejumlah kawasan di Tepian Mahakam.
Bahkan, Syaharie Jaang mengancam akan mencopot Kepala Dinas Perhubungan Kota Samarinda serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Parkir terkait maraknya sindiran juru parkir liar tersebut. (*)
Kapolresta Samarinda Ancam Tembak Juru Parkir Liar
Kamis, 25 Februari 2016 21:15 WIB