Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Musim kemarau membuat warga Pulau Maratua, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
Pulau Maratua adalah salah satu pulau terluar Indonesia, berjarak sekitar 3 jam perjalanan speedboat timur Tanjung Redeb, ibukota Kabupaten Berau. Penduduknya 3.500 jiwa dan tinggal di empat kampung terpisah di pulau seluas 350 km persegi tersebut.
Selama ini Maratua terkenal sebagai salah satu destinasi wisata bahari di Indonesia.
Pulau ini berbentuk seperti huruf L terbalik yang kurus dan tak beraturan, dengan bagian kaki L tersebut menghadap ke utara dan ujung pendeknya menunjuk tenggara. Ada 4 kampung di Maratua, yaitu Teluk Harapan, Payung-Payung, Teluk Alulu, dan Bohe Silian.
"Saat ini kami di Teluk Alulu yang paling susah," kata Beni, warga Teluk Alulu, kampung paling utara Maratua. Kampung ini dihuni lebih kurang 300 warga, Senin.
Beni setiap dua minggu sekali membeli air bersih ke salah satu warga Desa Tanjung Harapan. Beni membeli hingga tiga tandon masing-masing berkapasitas 1.800 liter. Harga airnys sendiri adalah Rp50.000 per tandon. Beni bisa mengangkut tandon tersebut dengan `pick up` yang berjarak 10 km atau membawanya memintas Teluk Alulu sejauh 3 km dengan perahu.
"Walaupun rasanya kurang segar karena mengandung kapur, tapi inilah air bersih tawar yang kami punya di sini," kata Beni lagi.
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Berau telah membangun instalasi penyulingan air laut menjadi air tawar di Pelabuhan Maratua, lebih kurang dua per tiga perjalanan antara Teluk Harapan-Teluk Alulu.
"Nilainya Rp57,4 miliar," kata Bupati Berau Makmur HAPK saat berkujung ke Maratua Jumat-Sabtu 11-12 September lalu. Kapasitas penyulingan itu 1 liter per detik. Mesin-mesin penyulingan jalan dengan genset yang berbahan bakar solar.
Ada dua jenis air yang diproduksi, air bersih dan air minum. Bupati Makmur bahkan mencoba langsung minum air sulingan tersebut.
"Tidak kalah dengan air produksi pabrik," kata Bupati Makmur.
Ia pun berharap agar masyarakat segera bisa memanfaatkan air olahan tersebut.
"Segera dibuatkan tata caranya supaya bisa segera dinikmati masyarakat," kata Bupati. (*)
Warga Pulau Maratua Kesulitan Air Bersih
Senin, 14 September 2015 9:12 WIB