Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sebanyak 90 orang tenaga penyuluh pertanian di Provinsi Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara kembali mendapat pembekalan agar ilmu yang telah didapat terus bertambah guna mendukung peningkatan kualitas dan produktivitas pertanian.
"Ke-90 penyuluh yang mendapat pembekalan atau pelatihan itu terbagi dalam tiga spesifikasi, yakni 30 orang mendapat pelatihan tentang budidaya tanaman padi, 30 orang budidaya jagung, dan 30 orang budidaya kedelai," jelas Kepala Balai Pelatihan Pertanian Provinsi Kaltim Syarfiddin di Samarinda, Senin.
Hal itu dikatakan Syarfiddin saat membuka acara pelatihan teknis budidaya padi, jagung, dan kedelai di kantor setempat. Pelatihan tersebut berlangsung hingga 15 Agustus 2015.
Berbagai materi yang diberikan dalam pelatihan mulai dari proses pembibitan, penanaman, pengendalian hama dan penyakit, teknis pemupukan, sampai pada penanganan pascapanen.
Hingga kini, lanjut dia, instansinya sudah melakukan pembekalan terhadap sekitar 900 penyuluh pertanian, baik di Kaltim maupun Kaltara, sedangkan target hingga 2016 dapat memberikan pembekalan kepada 1.050 tenaga penyuluh.
Di sisi lain, BPP Kaltim juga telah melakukan pelatihan pertanian kepada 381 Bintara Pembina Desa (Babinsa), karena dalam mengembangkan berbagai jenis pertanian, Pemprov Kaltim telah bekerja sama dengan TNI-AD untuk mencapai swasembada pangan, terlebih bisa surplus.
"Ada sedikit perbedaan terhadap pembekalan yang kami berikan kepada penyuluh dan Babinsa. Kalau untuk penyuluh dilatih mulai pembibitan hingga penanganan pascapanen, sedangkan untuk Babinsa diberi pembekalan mulai pembibitan hingga proses pemupukan," katanya.
Dia melanjutkan, dalam pelatihan kepada penyuluh bagi yang PNS maupun non-PNS, kegiatannya ada yang sumber dananya dari APBN dan APBD Kaltim, namun dana dari APBN hanya ada tujuh tahun sekali, sedangkan dana dari APBD Kaltim dilakukan tiap dua tahun sekali.
Menurut ia, pelatihan dimaksudkan agar para penyuluh semakin memahami tentang bagaimana cara pembudidayaan padi, jagung, dan kedelai secara baik dan benar, sehingga dapat diaplikasikan dalam tugasnya ketika melakukan pendampingan terhadap petani, demi terwujudnya swasembada pangan. (*)
90 Penyuluh Pertanian Kaltim-Kaltara Dapat Pembekalan
Senin, 10 Agustus 2015 19:49 WIB