Kuta, Bali (ANTARA News) - PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai,
Bali, memperpanjang penutupan bandara setempat hingga Sabtu (11/7)
sekitar pukul 12.00 Wita.
"Melihat kondisi erupsi Gunung Raung yang semakin tinggi, penutupan
bandara kami perpanjang hingga Sabtu (11/7) pukul 12.00 siang," kata
Co-General Manajer PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, I
Gusti Ngurah Ardita di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat malam.
Pihak regulator sendiri, kata dia, telah menerbitkan "Notice to
Airmen" atau pemberitahuan kepada personel penerbangan di dunia dengan
nomor A1419/15.
Pascaerupsi Gunung Raung di Jawa Timur yang terjadi beberapa hari
lalu dan semakin memburuk hingga berdampak kepada jalur penerbangan
menuju Denpasar, Bali, menyebabkan penerbangan terganggu.
Sebanyak 160 jadwal penerbangan domestik dan 117 penerbangan
internasional dibatalkan akibat semburan debu vulkanik yang terdampak
hingga mencapai Pulau Dewata.
Namun dari pengamatan di bandara setempat, masih terlihat sejumlah
calon penumpang yang berdatangan ke salah satu bandara tersibuk di Tanah
Air itu.
Meski demikian kondisinya tidak seperti Jumat pagi dengan
pemandangan penumpukan ribuan penumpang baik domestik maupun
internasional.
Penumpukan terjadi karena para calon penumpang itu menunggu bus
jemputan yang akan membawa mereka kembali ke sejumlah hotel.
Sebelumnya penutupan bandara telah dilakukan sejak Kamis (9/7)
sekitar pukul 23.30 Wita dan mengalami dua kali perpanjangan penutupan
yakni pada pukul 06.30 dan 09.30 Wita.
Namun karena kondisi semakin memburuk dengan ketinggian abu
vulkanik mencapai 17 ribu hingga 22 ribu kaki, pihak regulator tidak mau
mengambil risiko tinggi dan memutuskan untuk menutup bandara hingga
diperkirakan dalam kondisi aman.
Pertimbangan tersebut atas dasar dari Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika dan Volcanic Ash Advisory Center di Darwin, Australia. (*)
Bandara Ngurah Rai Ditutup Hingga Sabtu
Jumat, 10 Juli 2015 22:27 WIB