Samarinda (ANTARA) - PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) bersama Pertamina Hulu Mahakam (PHM) memberikan edukasi pengelolaan sampah kepada puluhan siswa sekolah dasar di Samarinda, Kalimantan Timur, sebagai bagian dari upaya menumbuhkan kesadaran sejak dini dalam mengatasi permasalahan sampah nasional.
“Kami menyambut baik inisiatif ini yang membangun sinergi antara pemerintah, industri, komunitas, dan sekolah untuk memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat Kecamatan Anggana,” kata Camat Anggana, Rendra Abadi di Samarinda, Senin.
Kegiatan edukasi ini merupakan respons terhadap krisis sampah yang masih menjadi isu utama secara global, termasuk di Indonesia.
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) melalui Sistem Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) pada tahun 2024 mencatat timbulan sampah di Indonesia telah mencapai 35 juta ton.
Dari jumlah tersebut, hanya 38,78 persen yang berhasil dikelola dengan baik.
Sementara itu, sisa sampah sebesar 61,22 persen atau mayoritas diantaranya belum terkelola.
Situasi ini mendorong peran aktif berbagai pihak untuk mengambil bagian dalam upaya menurunkan timbulan dan meningkatkan persentase pengelolaan sampah.
Inisiatif edukasi yang digelar di SDN 003 Anggana, Samarinda, tersebut menyasar 83 siswa-siswi sekolah dasar.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program edukasi lingkungan sekaligus untuk memperingati Hari Bersih-Bersih Sedunia (World Clean-Up Day).
Program bertajuk "Kelola Sampah Sekitar Kita" (Kelas Kita) ini diinisiasi oleh Nathabumi, divisi pengelolaan limbah ramah lingkungan milik SBI, bersama mitra strategisnya, PHM.
Selain edukasi, kolaborasi ini juga membagikan 1.500 bibit pohon untuk disalurkan ke 29 sekolah lain di wilayah Kecamatan Anggana.
Program Kelas Kita dirancang untuk menumbuhkan kesadaran sejak dini mengenai pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah.
Fokusnya adalah pengelolaan sampah dari lingkungan terdekat seperti rumah dan sekolah.
Tujuannya agar dapat berdampak pada penurunan jumlah sampah tidak terkelola yang akhirnya menumpuk di Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Proses edukasi dilakukan menggunakan pendekatan permainan interaktif yang menyenangkan bagi para siswa.
Melalui metode ini, siswa diperkenalkan perbedaan antara sampah dan limbah, jenis-jenis sampah, hingga cara memilahnya dengan benar.
Para siswa juga diajarkan praktik langsung untuk membuat kompos dari sampah organik.
Sebelumnya, program serupa telah diselenggarakan Nathabumi di beberapa sekolah di Jawa Barat, seperti Sekolah Smart dan Sekolah Alam Indonesia di Cibinong dan Depok.
Head of Alternative Fuel & Raw Materials (AFR) Division PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, Budi Yuliadi Nugraha, menggarisbawahi bahwa masa depan berkelanjutan dapat terwujud melalui peran serta berbagai pihak.
Menurutnya, Nathabumi turut mengambil peran melalui sinergi dengan pemerintah dalam pengelolaan sampah menjadi
refuse-derived fuel (RDF) di berbagai kota di Indonesia.
Nathabumi juga menangani limbah B3 maupun non-B3 dari berbagai sektor industri.
"Nathabumi juga melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai upaya edukasi pengelolaan sampah dan limbah yang ramah lingkungan," tutur Budi Yuliadi Nugraha.
Melalui Nathabumi, SBI menjadi pelopor terwujudnya fasilitas pengelolaan RDF pertama di Indonesia yang berlokasi di Cilacap, Jawa Tengah, pada tahun 2020.
Hingga kini, Nathabumi telah bekerja sama dengan tujuh pemerintah daerah untuk pengiriman RDF.
Daerah tersebut meliputi Kabupaten Cilacap, Provinsi DKI Jakarta, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kota Tangerang.
Budi menambahkan, teknologi di pabrik semen mampu mengelola RDF secara aman dan tanpa menyisakan residu.
Hal ini merupakan wujud kontribusi industri untuk mendukung pemerintah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
"Namun edukasi juga perlu kita dorong bersama-sama, karena kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang mengurangi, memilah dan memanfaatkan kembali sampah memiliki dampak besar khususnya untuk mengurangi sampah yang tidak terkelola”, pungkasnya.
