Berau, Kaltim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, terus mengingatkan masyarakat untuk mempertahankan adat dan budaya serta rutin menyajikan di acara tertentu, karena hal ini bertujuan untuk melestarikan tradisi leluhur sekaligus mampu menarik wisatawan.
"Saya berterima kasih kepada dinas terkait, kecamatan, lurah, kepala kampung, dan masyarakat yang terus melestarikan tradisi. Sedangkan bagi kampung yang belum, mari terus menggali adat dan budaya, kemudian sama-sama kita lestarikan," kata Wakil Bupati Berau Gamalis, di Tanjung Redeb, Jumat.
Sejumlah kampung dan kelurahan yang hingga kini masih konsisten menggelar adat dan budaya untuk melestarikan warisan nenek moyang tersebut antara lain Kampung Merasa dengan pesta adat Meja Panjang, yakni adat untuk mempererat persaudaraan di antara penduduk.
Kemudian Kelurahan Sambaliung dengan gelaran Festival Abutta Banua yang dirangkai dengan berbagai lomba tradisional dan untuk mengenalkan adat-istiadat Suku Berau.
Lantas Kampung Talisayan dengan gelaran tradisi adat 'Tulak Bala' atau upacara buang nahas yang digelar pada 20 Agustus ini, yakni adat turun temurun yang bertujuan membuang segala keburukan di kampung, dengan kegiatan utama doa bersama untuk mendapat keselamatan.
Pemerintah Kabupaten Berau, lanjut ia, mendukung penuh semangat masyarakat yang terus menjaga warisan leluhur, sehingga ia pun memberi apresiasi kepada seluruh masyarakat yang masih mempertahankan tradisi adat istiadat.
"Kegiatan untuk melestarikan adat dan budaya harus dijalankan terus menerus baik melalui penampilan tiap tahun maupun di acara tertentu agar diwarisi turun menurun sampai ke generasi selanjutnya, karena adat dan budaya merupakan bagian dari identitas daerah, bahkan identitas bangsa," katanya.
Gamalis melanjutkan, 'Tulak Bala' tidak hanya untuk mempertahankan tradisi para pendahulu, namun prosesi ini juga bisa menjadi bagian promosi pariwisata di pesisir Berau yang juga memiliki berbagai keunggulan di sektor pariwisata.
"Ini merupakan warisan otentik yang harus kita pertahankan terus menerus, bahkan bisa menjadi ikon bagi Berau, sehingga adat dan budaya lestari, pariwisata berkembang, dan kesejahteraan masyarakat meningkat," kata ia.
