Balikpapan (ANTARA) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan mengumumkan jadwal pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran baru atau 2025.
“Proses verifikasi dan validasi data peserta didik berlangsung lebih dulu, yaitu mulai i 24 Juni hingga 3 Juli. Kemudian dilanjutkan pendaftaran jalur domisili, afirmasi, prestasi, dan mutasi pada 1 sampai 4 Juli, serta jalur umum pada 8 dan 9 Juli,” kata Kepala Disdikbud Kota Balikpapan Irfan Taufik dalam jumpa pers di Balikpapan, Kamis (12/6).
Irfan menjelaskan, pengumuman hasil seleksi dan proses daftar ulang dilaksanakan pada 5 hingga 11 Juli, sedangkan hari pertama masuk sekolah ditetapkan pada 14 Juli 2025.
“Semua tahapan ini dilakukan secara daring (dalam jaringan). Kami sudah siapkan sistemnya secara penuh dan memastikan kesiapan teknis sudah mencapai 100 persen,” katanya.
Dia menjelaskan, untuk mendukung kelancaran proses daring tersebut, Disdikbud menggandeng tiga penyedia layanan internet serta menjalin koordinasi dengan PLN agar memberi prioritas pasokan listrik selama masa pendaftaran berlangsung.
Kemudian Disdikbud juga menyiapkan posko bantuan di setiap sekolah penyelenggara dan di kantor distrik sebagai bentuk layanan tambahan bagi orang tua murid yang kesulitan dalam proses pendaftaran daring.
“Layanan ini untuk memastikan semua masyarakat bisa mengakses sistem dengan mudah, terutama yang mengalami kendala teknis,” katanya.
Menurutnya sejumlah pembaruan turut diterapkan dalam pelaksanaan SPMB 2025. Istilah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) kini diganti menjadi SPMB. Zona pendaftaran juga kini disebut sebagai domisili dan domisili prioritas.
Adapun yang paling signifikan adalah perubahan pada jalur prestasi. Jika sebelumnya prestasi akademik dan non-akademik digabung dalam satu jalur, kini keduanya dipisah untuk menghindari ketimpangan.
“Ini hasil evaluasi dan usulan dari daerah. Kami bahas bersama Pak Menteri di Jakarta. Sekarang jalur akademik dan non-akademik berdiri sendiri, tidak digabung,” ucapnya.
Irfan menuturkan, pemisahan jalur prestasi ini merupakan upaya menjaga keadilan dan memberi ruang setara bagi semua anak berprestasi untuk bisa mengakses sekolah negeri.
Selain memaksimalkan daya tampung sekolah negeri, Pemkot Balikpapan juga menggandeng 13 sekolah swasta sebagai mitra guna menampung siswa yang tidak tertampung di SMP negeri.
“Kami ingin pastikan tidak ada anak yang tertinggal dari layanan pendidikan, semua harus tetap bisa bersekolah,” tegas Irfan.
Dia mengimbau kepada orang tua dan calon peserta didik untuk memperhatikan jadwal pendaftaran, menyiapkan dokumen lebih awal, dan memahami jalur yang tersedia agar proses berjalan lancar dan tidak tergesa-gesa.
“Kami berharap semua proses SPMB tahun ini berlangsung lancar, transparan, dan memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh anak-anak di Balikpapan,” kata Irfan. (Adv)