Sangatta (ANTARA) - Berbeda dengan daerah lain, sapi kurban dari Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) berjenis sapi limosin hanya berbobot 700 kilogram.
"Jenisnya sapi Limosin, beratnya sekitar 700 kilogram. Sebenarnya idealnya 800 kilogram hingga 1 ton tapi agak sulit didapat di sini," ucap Fungsional Medik Veteriner Muda Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (DTPHP) Kutim Cut Meutia, di Sangatta, Rabu.
Dia menjelaskan proses pemilihan sapi kurban presiden mengikuti regulasi dari pemerintah pusat yang mewajibkan pembelian dari peternak lokal dengan bobot minimal 800 kilogram.
Akan tetapi, saat pihaknya mencari sapi yang memenuhi standar bobot, dia mengungkapkan tidak ada peternak lokal yang memiliki sapi dengan bobot segitu.
"Karena untuk membantu perekonomian peternak juga, jadi diprioritaskan dari peternak lokal. Kemarin ada opsi lain, tapi yang satu positif cacing hati, jadi tidak diambil," ungkapnya.
Meutia mengatakan proses administrasi pembelian sapi kurban Presiden RI difasilitasi oleh pemerintah provinsi. Kemudian, untuk pembayaran langsung ditransfer pemerintah pusat.
Dinasnya hanya bertugas mencari hewan kurban serta memastikan bahwa pengawasan kesehatan dilakukan secara intensif hingga hari pemotongan.
“Nanti hari Sabtu kami akan cek kesehatannya lagi, Kalau memang aman, langsung dikurbankan,” katanya.
Sapi limosin dengan bobot 700 kilogram dijual dengan harga Rp88 juta. Rigan merupakan peternak lokal sapi dengan nama Rembo tersebut.
Rigan menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dengan memprioritaskan peternak lokal, akan membuat daya saing peternak dalam memelihara hewan kurban.
"Terimakasih kepada Bapak Prabowo, ini semoga menjadi semangat bagi peternak lokal untuk beternak sapi," ujarnya.
Sapi tersebut akan dikurbankan pada perayaan Idul Adha 1446 hijriah di Masjid Agung Al-Faruq, komplek perkantoran Bukit Pelangi, Kecamatan Sangatta Utara, pada Sabtu (7/6) mendatang..
