Balikpapan (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan memastikan layanan Transportasi Ekonomis Mudah dan Aman (Teman) Bus yang diberi nama Balikpapan City Trans (BCT) tidak terdampak kebijakan efisiensi.
"Kami pastikan efisiensi menyentuh sektor transportasi termasuk BCT," ujar Pelaksana tugas (Plt) Dishub Balikpapan, Zulkipli di Balikpapan,Kamis (6/3).
Menurutnya hingga saat ini layanan transportasi tersebut masih berada di bawah kewenangan atau tanggung jawab Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia.
Meskipun sedang dilakukan efisiensi,Ia memastikan layanan tersebut masih mendapatkan subsidi dari Kemenhub. Sehingga semua tetap berjalan seperti biasa," katanya.
"Apalagi dari Pemkot Balikpapan mendukung penuh layanan transportasi tersebut untuk tersedianya Sarana Angkutan Umum Masal (SAUM) yang modern itu," katanya.
Zulkipli menjelaskan, berdasarkan perjanjian, Pemkot akan ambil alih pengelolaan BCT pada 2027. BCT sudah beroperasi hampir setahun, dimana layanan itu sudah berjalan dalam tahap uji coba sejak 8 Juli 2024.
Dikemukakannya, selama tahap uji coba, layanan itu telah membuka tiga koridor yakni koridor A Pelabuhan Semayang-Bandara Sepinggan, Koridor B Terminal Batu Ampar melalui Jalan Ahmad Yani, dan Koridor C Terminal Batu Ampar via Jalan MT Haryono.
"Selama beroperasi animo masyarakat yang menggunakan BCT cukup tinggi hampir di semua koridor," katanya.
Zulkipli mengungkapkan selama tahap uji coba tersebut pelayanan masih gratis, sambil menunggu keputusan Kemenhub pemberlakuan tarif..
Adapun penetapan tarif dengan skema pembelian layanan (Buy The Service/BTS) turut melibatkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) khususnya untuk penetapan Surat keputusan (SK).
Diakuinya Pemkot Balikpapan sudah merumuskan dan menyampaikan besaran tarif yakni sebesar Rp4.500 untuk dewasa dan Rp 2.000 untuk lansia dan anak sekolah serta penyandang disabilitas.