Samarinda (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda menganjurkan sejumlah kiat untuk menjaga kebugaran tubuh selama menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
"Pada dasarnya, asupan makanan kita tetap ada, hanya saja pola pembagian yang berubah," kata Kepala Bidang Promosi Kesehatan Dinkes Samarinda Rudy Agus Riyanto di Samarinda, Minggu.
Ia melanjutkan, seringkali masyarakat cenderung makan lebih banyak saat berbuka, sehingga jumlah kalori yang masuk sebenarnya sama atau bahkan lebih banyak dari hari biasa.
Oleh karena itu, Rudy menekankan pentingnya untuk tetap aktif secara fisik selama bulan Ramadhan. Jika asupan makanan tetap sama atau meningkat, sementara aktivitas fisik berkurang, risiko terjadinya kenaikan berat badan atau obesitas akan meningkat setelah bulan Ramadhan.
Terkait pembagian porsi makan saat berbuka dan sahur, Rudy menyarankan untuk memulai berbuka dengan mengonsumsi air putih terlebih dahulu. Kekurangan cairan bisa menyebabkan dehidrasi, terutama saat beraktivitas fisik.
Rudy menganjurkan pola 2-4-2, yaitu dua gelas air putih saat berbuka, empat gelas di malam hari, dan dua gelas saat sahur. Pembagiannya bisa dilakukan setelah berbuka puasa, setelah shalat maghrib, setelah shalat isya, setelah shalat tarawih, sebelum tidur, saat bangun tidur, dan sesaat sebelum imsak.
Untuk aktivitas fisik, Rudy menyarankan untuk mengurangi aktivitas berat di siang hari, terutama saat matahari berada di puncak teriknya. Aktivitas fisik yang ringan bisa dilakukan 30 menit sebelum berbuka, setelah berbuka, atau setelah sahur.
"Aktivitas fisik tidak harus olahraga berat seperti angkat beban. Aktivitas gerak badan ringan seperti berjalan kaki atau bersepeda juga sudah cukup," katanya.
Dari segi asupan makanan, Rudy menekankan pentingnya menjaga pola gizi seimbang. Karbohidrat, protein, dan lemak tetap harus dikonsumsi dalam porsi yang sesuai.
"Pilihlah karbohidrat kompleks yang kaya serat, seperti nasi atau roti gandum, agar rasa kenyang bertahan lebih lama," jelasnya.
Rudy juga menyarankan untuk memperbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan. Beberapa jenis minuman yang sebaiknya dihindari adalah minuman yang mengandung kafein, alkohol, dan soda. Minuman tersebut, katanya, bisa menyebabkan dehidrasi karena meningkatkan pengeluaran cairan tubuh.
"Makanan yang bisa menyebabkan gangguan lambung seperti minuman soda, pedas, atau berbumbu tajam juga sebaiknya dikurangi," tambahnya.