Samarinda (ANTARA) - Pakar ekonomi Universitas Mulawarman (Unmul) Hairul Anwar menyoroti fenomena penggunaan layanan paylater atau beli sekarang bayar nanti ini, dan memberikan solusi agar masyarakat dapat memanfaatkan paylater dengan bijak.
"Yang perlu disadari, ketika masyarakat menggunakan paylater hari ini dan membayar bulan depan, mereka sebenarnya mengurangi daya belinya di bulan depan," ujar Hairul Anwar, di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu.
Dia menjelaskan, paylater memiliki daya tarik karena kemudahan akses dan prosesnya yang cepat. Hal ini mendorong peningkatan transaksi hingga 50 persen. Sayangnya, kemudahan ini seringkali membuat masyarakat abai terhadap konsekuensi di kemudian hari.
Hairul Anwar menganalogikan, penggunaan paylater seharusnya diprioritaskan untuk kebutuhan produktif, bukan konsumtif.
"Kalau untuk beli beras atau kebutuhan pokok, itu tidak boleh ditunda. Tapi kalau untuk beli HP baru, sebaiknya dipikirkan lagi," ujarnya pula.
Lebih lanjut, Hairul menandaskan pentingnya tata kelola keuangan dan arus kas dalam memanfaatkan paylater. Masyarakat perlu memahami dengan baik berbagai kemudahan yang ditawarkan paylater agar tidak mengalami kerugian.
Ia juga menekankan pentingnya keterbukaan dan perencanaan keuangan dalam keluarga.
"Diskusikan dengan keluarga, berapa penghasilan, berapa yang harus dialokasikan untuk kebutuhan pokok, tabungan, dan lain sebagainya," katanya menyarankan.
Hairul memaparkan perbedaan pola penggunaan paylater antara mereka yang berpenghasilan tetap dan tidak tetap. Yang berpenghasilan tetap, menurutnya, cenderung lebih teratur karena sudah tahu berapa pendapatan dan pengeluaran setiap bulannya.
"Sedangkan yang berpenghasilan tidak tetap, kadang banyak kadang sedikit, sehingga perlu lebih hati-hati dalam mengelola keuangan," ujarnya lagi.
Hairul menekankan pentingnya mencatat pendapatan dan pengeluaran sebagai langkah awal dalam manajemen keuangan. Mencatat pendapatan dan pengeluaran merupakan fungsi manajemen yang penting dalam merencanakan keuangan.
"Catat setiap pengeluaran, baik yang menggunakan uang tunai maupun paylater. Dengan mencatat, kita bisa melihat ke mana saja uang kita dialokasikan," katanya.
Deputi Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK Kaltim Yulianta menjelaskan manfaat dan risiko penggunaan paylater agar masyarakat dapat memanfaatkannya secara bijak.
"Paylater adalah mekanisme pembayaran yang memungkinkan konsumen untuk menunda pembayaran. Pembayaran dapat dilakukan secara sekaligus atau dicicil," kata dia lagi.
Menurutnya, perkembangan teknologi dan maraknya loka pasar mendorong munculnya berbagai alternatif pembayaran, termasuk paylater.
"Paylater memberikan alternatif bagi konsumen yang mungkin tidak memiliki dana tunai atau ingin mencicil pembayaran," ujarnya.
Yulianta menyoroti sejumlah manfaat paylater, salah satunya memudahkan konsumen dalam berbelanja, terutama secara online. Selain itu, paylater dapat membantu konsumen dalam mengelola arus kas, terutama bagi mereka yang dananya terbatas.
"Paylater dapat menjadi pintu masuk untuk mendapatkan akses kredit dari sektor jasa keuangan. Dengan memiliki riwayat kredit yang baik di paylater, konsumen dapat mengajukan kredit yang lebih besar lagi," katanya pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar ekonomi Unmul berikan solusi bijak gunakan paylater