Balikpapan (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan akan menambah sebanyak 10 halte untuk layanan Transportasi Ekonomis Mudah Aman dan Nyaman (Teman) bus yang diberi nama BCT akronim dari Balikpapan City Trans.
"Tambahan 10 halte itu dibangun di tahun ini," jelas Kepala Dishub Balikpapan Adward Skenda Putra di sela sidang paripurna, Selasa (1/10).
Edo sapaan Adward Skenda Putra mengemukakan 10 halte itu termasuk bantuan dari salah satu bank plat merah yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebanyak 3 halte.
Dia menerangkan ketiganya dibangun di koridor A yang meliputi Jalan Yos Sudarso tepatnya di Pelabuhan Semayang Balikpapan Kota, hingga di di kawasan Bandar Udara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, Balikpapan Selatan.
"Di sepanjang rute itu kan masih ada yang belum memiliki halte, jadi nanti diletakkan di sekitaran sana tepatnya di depan Bank Indonesia (BI), Klandasan dekat BRI, dan di seberang pusat perbelanjaan BSB," jelasnya.
Sementara itu, untuk landasan tempat berhenti bus yang di beri tanda cat berwarna merah hanya sebatas edukasi kepada masyarakat bahwa lokasi itu bukan untuk parkir kendaraan lain selain bus BCT.
"Jadi memang tidak semua diberikan karpet merah, itu hanya untuk sosialisasi dan sekarang masyarakat juga sudah mulai faham," ungkapnya.
Edo melanjutkan, terkait tarif untuk bus BCT hingga saat ini juga masih belum ditetapkan, alias masih gratis untuk para pengunjung dengan syarat melakukan uang elektronik berupa kartu.
"Kita memang diminta bulan Oktober untuk menerapkan tarif dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub), tapi saat ini masih ada berbagai tahapan dan kajian serta supervisi dari mereka, masih ada proses panjang," ungkapnya.
Edo menjelaskan, pada 24 September kemarin baru datang evaluasi dari Kemenhub yang didampingi oleh kejaksaan agung.
"Dan dari mereka masih ada beberapa yang dievaluasi oleh kementerian terkait dengan operasional bus BCT," terangnya.
Edo menuturkan tanggung jawab kita sebagai pemerintah kota juga masih ada salah satunya halte tersebut.
"Kemudian koridornya juga minta di khususnya agar BCT itu durasinya lebih fasih waktunya," tuturnya.
Bila tarif sudah ditetapkan, berdasarkan hasil survei lalu kata Edo berada di kisaran Rp 5 hingga 6 ribu sekali jalan baik jauh maupun dekat.
"Tapi itu kembali lagi ke biaya operasional-nya karena selama ini kan kita masih menggunakan BBM non subsidi kalo nanti kita dapat BBM subsidi tarif bisa turun," demikian Edo. (adv).