Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, optimalisasi potensi lahan tambak sebagai upaya menambah jumlah produksi dan produktivitas ikan tambak.
"Kami optimalisasi potensi lahan tambak untuk penuhi kebutuhan ikan daerah secara mandiri," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward di Penajam, Jumat.
"Kami optimalisasi potensi lahan tambak untuk penuhi kebutuhan ikan daerah secara mandiri," ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Rozihan Asward di Penajam, Jumat.
Masyarakat terus didorong untuk manfaatkan lahan potensial untuk tambak dan kolam budi daya ikan air tawar, lanjut dia, guna penuhi kebutuhan protein masyarakat.
"Dengan optimalisasi potensi lahan tambak itu, diharapkan dapat tingkatkan produksi dan produktivitas ikan tambak," tambahnya.
Pada 2023, produksi ikan budi daya di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai lebih kurang 10.000 ton, dan ditargetkan produksi ikan tambak bertambah pada 2024.
Tahun ini, kami targetkan produksi naik 20 persen dari produksi tahun lalu, dengan optimalisasi potensi lahan tambak yang dilakukan secara bertahap.
"Kami juga berharap masyarakat kembangkan kolam budi daya ikan air tawar di pekarangan rumah," tambahnya.
Kolam budi daya ikan air tawar paling banyak di Desa Sebakung Jaya, Kecamatan Babulu, Kementerian Kelautan dan Perikanan menetapkan Desa Sebakung Jaya sebagai kampung budi daya ikan air tawar.
Terdata di Kabupaten Penajam Paser Utara lahan potensi untuk kolam budi daya ikan air tawar yang belum tergarap dengan luas 750 hektare dari 1,200 hektare, kata dia, karena yang tergarap baru 450 hektare.
Kemudian potensi lahan tambak air payau (campuran air tawar dan air laut) yang dikembangkan masyarakat untuk budi daya ikan tambak baru 4.500 hektare, masih ada 4.900 hektare yang belum dikembangkan dari luas lahan potensi tambak 9.500 hektare.
"Kami optimistis dapat optimalisasi lahan potensi itu secara bertahap beriringan dengan peningkatan produksi ikan tambak, yang juga bisa untuk penuhi kebutuhan ikan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan daerah lainnya," demikian Rozihan Asward.