Nunukan (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, mengakui untuk penerimaan siswa baru tahun ajaran 2014-2015 kekurangan ruang kelas untuk menampung para lulusan SMP/MTs yang cukup banyak tahun ini.
"Kalau mengacu pada ketentuan kurikulum 2013 tentang jumlah siswa dalam satu kelas, maka Kabupaten Nunukan masih kekurangan sejumlah ruang kelas baru (RKB)," kata Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan Rahardi di Nunukan, Selasa.
Pada kurikulum 2013 tersebut, kata dia, jumlah siswa dalam satu kelas maksimal 35 orang sementara kurikulum sebelumnya maksimal 40 orang sehingga dari jumlah siswa SMP dan sederajat yang diperkirakan melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA dan sederajat.
Kekurangan RKB yang dimaksudkan Rahardi adalah untuk sekolah negeri dan swasta namun hal itu dapat diantisipasi apabila SMA Muhammadiyah dan Madrasah Aliyah di daerah itu membuka penerimaan siswa baru.
"Apabila kedua sekolah swasta di daerah itu belum membuka ruang kelas baru maka Kabupaten Nunukan dipastikan ratusan siswa SMP dan sederajat yang lulus pada UN 2014 yang mencapai 2.451 orang dan 2.457 orang mengikuti UN akan kehilangan kesempatan melanjutkan sekolah.
Namun Rahardi menegaskan, akan tetap mengupayakan SMA Muhammadiyah dan MA tetap membuka kelas baru agar kekurangan ruang kelas tersebut dapat mencukupi sehingga semua siswa SMP yang akan melanjutkan pendidikan dapat terakomodasi.
Dia mengatakan, belum ada rencana pemerintah Kabupaten Nunukan untuk menambah RKB pada seluruh tingkatan sekolah karena dianggap RKB yang telah ada saat ini masih mampu menampung siswa baru untuk tahun ajaran 2014-2015 ini.
"Belum ada program untuk membangun RKB untuk mengakomodasi penerimaan siswa baru di tingkat SMA dan sederajat," ujar dia. (*)