Wakil Ketua DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) Seno Aji mengawasi pembangunan proyek drainase di Kelurahan Loa Ipuh Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara (Kukar) yang menggunakan anggaran Pemerintah Provinsi Kaltim mencapai sekira Rp6 miliar.
"Proyek drainase yang memiliki panjang sekira 200 meter itu merupakan hasil perjuangan kami di Dapil Kukar agar masyarakat Loa Ipuh terbebas dari banjir saat musim hujan," ungkap Seno di Samarinda, Kamis.
Seno Aji mengaku langsung melihat perkembangan proyek ke lokasi dan berdialog dengan pihak pelaksana. Dia mengapresiasi pengerjaan proyek yang dinilai berjalan cukup bagus dan sudah selesai pengerjaan sepanjang 200 meter.
Namun, dia mengingatkan masih ada sisa pengerjaan drainase sepanjang 700 meter yang harus diselesaikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar melalui dinas terkait.
Baca juga: Pemkab Kukar tambah fasilitas baru di objek wisata Pulau Kumala
Baca juga: Pemkab Kukar tambah fasilitas baru di objek wisata Pulau Kumala
"Drainase itu sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat Loa Ipuh. Saya berharap drainase itu dapat mencegah banjir dan roda perekonomian terus berjalan," ujar Seno Aji.
Pemerintah, menurutnya, bertugas untuk membuat dan melakukan pemeliharaan saluran drainase, seperti mengeruk sampah, normalisasi saluran air, dan lain-lain.
"Masyarakat bertugas menjaga kebersihan saluran drainase, seperti tidak membuang sampah di saluran, dan lain-lain," pesannya.
Sebelumnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melakukan percepatan pembangunan saluran drainase di Kota Tenggarong.
Baca juga: Sambut IKN, perbaikan infrastruktur Balikpapan telan Rp17 miliar
Baca juga: Sambut IKN, perbaikan infrastruktur Balikpapan telan Rp17 miliar
Kepala Dinas PU Kukar Wisnu Wardhana mengatakan instansinya akan melanjutkan pembangunan saluran drainase di Tenggarong guna mengatasi banjir akibat luapan air sungai.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kukar telah mengalokasikan dana mencapai Rp12 miliar untuk proyek pembangunan saluran drainase di Kota Tenggarong.
Proyek pembangunan saluran drainase di daerah itu sempat terhenti pada 2022. Dampaknya, banjir masih terus terjadi di Tenggarong. (Adv/DPRD Kaltim)