Samarinda (ANTARA) -
Isran Noor, Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) yang akan mengakhiri masa jabatannya pada 30 September 2023, mengaku bangga dan bahagia selama memimpin provinsi kelahirannya sejak 2018.
"Saya happy dan bahagia. (Saya) merasa bangga bisa berbuat sampai purna tugas. Semoga dua hari cukup waktu untuk dalam kondisi apa saja. Yang pasti, saya menikmati," kata Isran Noor saat berbincang dengan wartawan di Samarinda, Kamis.
Pria kelahiran Sangkulirang, Kutai Timur, pada 20 September 1957, itu mengemban amanat sebagai Gubernur Kaltim sejak 1 Oktober 2018.
Sebelumnya, Isran telah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur pada 2009-2015, Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) 2010-2015, serta Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2022–2023.
"Itu urusan wartawan, mau ada informasi dari masyarakat, selama Isran-Hadi tidak berhasil tidak apa-apa. Tetap saja, saya jadi gubernur selama lima tahun. Dikira saya sakit hati? Tidak," ujarnya.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah Partai Nasdem Kalimantan Timur itu mengaku tidak terganggu dengan protes, kritikan, atau komentar dari berbagai pihak terkait kebijakan-kebijakan yang dilakukannya.
"Bagi saya semua yang muncul pasti ada manfaatnya," katanya.
"Yang penting, bagaimana menjaga lingkungan dengan program Kaltim Green. Kami membuat peraturan daerah. Saat itu, sudah ada komitmen di negara yang maju," tuturnya.
Isran mengatakan program Kaltim Green memberikan manfaat bagi provinsi itu berupa kompensasi karbon dari negara-negara lain.
"Sekarang, kita dapat walau masih kecil dan belum sesuai dengan angka sesungguhnya. Meskipun begitu, kita patut bersyukur sebab sudah diperjuangkan sejak 2020," katanya.