Pasangan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor dan Wakil Gubernur Hadi Mulyadi mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Kaltim menjelang berakhirnya masa jabatan mereka pada 10 hari ke depan.
“Kami tidak akan pamit, tapi kami permisi. Mohon maaf kalau ada hal yang tidak berkenan selama kami memimpin Kaltim,” kata Isran Noor dalam acara silaturahmi dengan para pejabat daerah di Convention Plenary Hall Sempaja Samarinda, Rabu.
Ia menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak, dari lurah sampai walikota, unsur forum koordinasi daerah, dan semua elemen masyarakat.
Isran Noor mengaku tidak bisa menggambarkan cintanya kepada masyarakat Kaltim. Dirinya memiliki empati dengan kehidupan masyarakat, terutama yang masih belum mendapatkan kesempatan kesetaraan.
Selain itu juga ia berharap agar anak-anak Kaltim bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Selain itu juga ia berharap agar anak-anak Kaltim bisa mendapatkan pendidikan yang lebih baik.
Isran Noor mengingat momen ketika ia menggapai tangan anak-anak Kaltim yang hidup di daerah terpencil.
“Itu salah satu yang belum dan masih jadi angan-angan saya, bagaimana mereka jadi punya kesempatan pendidikan lebih lanjut,” tuturnya.
Dia menekankan pentingnya sumber daya manusia sebagai fokus pembangunan.Investasi masa depan kemajuan bangsa akan lebih tepat dengan sumber daya manusia yang berkualitas.
Isran Noor juga mengajak masyarakat untuk tidak lagi membangun secara Jawa sentris, tapi Indonesia sentris.
"Keberadaan Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur adalah sebuah awal Indonesia sentris, karena wilayah tengah dan timur masih jauh tertinggal dengan barat," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Hadi Mulyadi menyatakan bahwa dirinya dan Isran Noor pamit sebagai gubernur dan wagub Kaltim, tapi tidak pamit membangun Kaltim dan Indonesia.
“Kalau tidak karena cinta, tidak mungkin kami hadir di tempat ini. Kami akan terus berkontribusi untuk kemajuan daerah dan bangsa,” kata Hadi Mulyadi.
Ia juga mengapresiasi kinerja Isran Noor yang telah banyak memberikan prestasi bagi Kaltim. Di antaranya adalah menolak penghapusan tenaga honorer oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), memberikan beasiswa terbesar di Indonesia sebesar Rp1,2 triliun.
Pencapaian lain dari Isran Noor adalah mendapatkan dana kompensasi karbon dari pemerintah pusat, mengusulkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 2023 tentang bagi hasil kelapa sawit yang belum pernah ada sebelumnya, dan meningkatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltim hingga tembus Rp20,32 triliun.
“Itu semua adalah kerja keras beliau. Belum termasuk dana yang mengucur di IKN, kalau di sana 30 sampai 50 triliun setiap tahunnya. Kalau di gabung bisa 100 triliun lebih. Ini adalah modal bagi Kaltim untuk terus berkembang,” ujar Hadi Mulyadi.