Nunukan (ANTARA Kaltim)- 18/2 (Antara) - Aparat kepolisian di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menilai peredaran narkotika di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia cukup memprihatinkan sehingga membutuhkan pengawasan yang "extra ordinaring".
Kapolres Nunukan AKBP Robert Silindur Pangaribuan di Nunukan, Selasa, mengakui di wilayah kerjanya yang berbatasan langsung dengan Malaysia rentan dijadikan sebagai pintu masuk bagi pihak tertentu memasok narkoba khususnya jenis shabu ke Indonesia.
"Masalah peredaran narkotika di Kabupaten Nunukan ini sudah sangat mengkhawatirkan sehingga dibutuhkan pengawasan extra ordinaring," ucap dia.
Ia mengatakan, pengawasan tersebut harus disertai dengan implementasi di lapangan oleh semua pemangku amanah khususnya aparat TNI dan kepolisian serta pemerintah daerah.
Menurut dia, tanpa adanya sinergitas semua elemen di daerah itu dalam mengawasinya maka peredaran narkotika di daerah itu akan sulit diberantas karena pelaku cukup lihai mengelabui petugas.
Dia mengungkapkan, pemberantasan narkoba di Kabupaten Nunukan tidak cukup hanya dilakukan aparat kepolisian sehubungan keterbatasan personil dan sarana lainnya.
Oleh karena itu, dia menilai penting keterpaduan lintas sektoral dengan memperkuat barisan dengan satu komitmen memberantas peredaran narkotika.
Ia berpandangan apabila terjadi keberhasilan dalam penegakkan hukum di daerah itu bukan hanya menjadi prestasi kepolisian tetapi menjadi milik semuanya.
Robert Silindur Pangaribuan menegaskan upaya-upaya yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI dalam pemberantasan narkotika, pemerintah daerah sangat perlu memberikan dukungan demi kebaikan Nunukan secara umum.
Beberapa kasus penangkapan narkotika di daerah lain di Indonesia, Kapolres Nunukan menyatakan masuk melalui Kabupaten Nunukan yakni Pulau Sebatik dengan menggunakan jalur laut menuju daerah lainnya. (*)