Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan RI membuka pos kesehatan Arafah untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada jemaah haji Indonesia melaksanakan wukuf.
Dilansir dari keterangan pers Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI di Jakarta, Kamis, pos kesehatan Arafah mulai beroperasi pada Senin (26/6) pukul 06.00 waktu setempat.
Kasi Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara sekaligus Penanggung Jawab Poskes Arafah Imron Cahyono mengatakan, pasien pertama Poskes Arafah masuk pukul 13.28 waktu setempat.
Pasien pertama adalah peserta ibadah haji asal Kloter Ujung Pandang 20 dengan keluhan gangguan paru-paru usai terkena TBC. Pasien kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi East Arafah.
Selang sehari kemudian, Tim Kesehatan pos kesehatan Arafah menangani 80 peserta ibadah haji yang sakit dan telah merujuk 16 pasien ke Rumah Sakit Arab Saudi.
Imron mengatakan, hingga saat ini sudah tiga pasien yang wafat, terdiri atas satu pasien wafat di RSAS Arafah, satu pasien wafat di tenda, dan satu pasien lagi wafat di Poskes Arafah.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Poskes Arafah melibatkan 40 tenaga kesehatan yang terdiri atas gabungan tenaga kesehatan bandara dan tenaga bantuan operasional dari KKHI Makkah dan Madinah.
Tenaga kesehatan yang diterjunkan terdiri atas 13 dokter spesialis, lima dokter umum, 16 perawat, tiga petugas farmasi, satu elektromedik, satu petugas rekam medis, dan satu petugas Sistem Komputerisasi Haji Terpadu Bidang Kesehatan (Siskohatkes).
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo mengatakan lokasi Poskes Arafah sangat dekat dengan tenda jamaah haji sehingga memudahkan peserta haji untuk mengakses pelayanan kesehatan.
Selain Poskes Arafah, ada juga Poskes yang didirikan oleh Pemerintah Arab Saudi. Harapannya, jamaah haji lebih dekat dan mudah untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kemenkes buka pos kesehatan di Arafah untuk jemaah Indonesia
Kamis, 29 Juni 2023 11:21 WIB