Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perikanan dan Kelautan (DP3K) Kabupaten Penajam Paser Utara memprediksi, permintaan hewan kurban, khususnya sapi menjelang hari raya Idul Adha mencapai 500 ekor.
Kepala DP3K Kabupaten Kabupaten Penajam Paser Utara Abbas Chalid, Rabu mengatakan, menjelang hari raya Idul Adha, karena permintaan hewan kurban cukup tinggi, pihaknya melakukan pengawasan terhadap peredaran hewan kurban yang dikonsumsi masyarakat saat hari raya Idul Adha nanti.
“Saat ini yang sudah didata DP3K sebanyak 400 ekor hewan kurban. Jumlah itu, diprediksi terus bertambah hingga hari perayaan Idul Adha. Prediksi kami permintaan hewan kurban tahun ini melonjak sampai sekitar 500 ekor,†katanya.
Menurut Abbas, hewan kurban yang sudah terdata tersebut, masih bersifat sementara karena masih banyak pedagang sapi dan masyarakat yang belum didata.
Pada perayaan Idul Adha tahun sebelumnya (2012) kata dia, permintaan hewan kurban sebanyak 400 ekor.
“Kami akan melakukan pengawasan terhadap hewan kurban yang akan dipotong. Setiap hewan kurban yang disembelih harus dalam kondisi sehat dan bersih,†ucapnya.
Untuk mengawasi masuknya hewan kurban di daerah itu kata Abbas, DP3K Penajam Paser Utara telah membentuk tim pengawas kesehatan hewan kurban agar hewan yang disembelih memenuhi syarat aman, sehat, utuh dan halal (ASUH).
Untuk memenuhi syarat ASUH, lanjut dia, DP3K juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Penajam Paser Utara agar daging hewan kurban yang dikonsumsi warga masyarakat benar-benar dijamin halal.
“Untuk melakukan penyembelihan hewan kurban kami sudah punya fasilitas rumah potong hewan (RPH). Jadi, pemilik hewan kurban seperti sapi atau kambing silakan dibawa ke RPH untuk disembelih,†jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya mengatakan, setiap Idul Adha permintaan warga atas sapi maupun kambing selalu tinggi, dan Pemprov Kaltim telah menyiapkan 13.583 ekor sapi dan 8.906 ekor kambing untuk menyambut Idul Adha 1434 Hijriah yang jatuh pada 15 Oktober 2013.
Selain memastikan kecukupun stok sapi, kambing, dan hasil ternak lain, lanjut Dadang, Disnak Pemprov Kaltim juga melakukan pemantauan agar sapi dan kambing yang diedarkan tidak cacat atau dalam kondisi tidak membawa penyakit. (*)