Samarinda (ANTARA Kaltim)- Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kalimantan Timur turut ambil peran dalam menyukseskan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kaltim yang dijadwalkan 10 September 2013.
"Kami sudah melakukan sosialisasi untuk menyukseskan pemilihan gubernur yang dijadwalkan pada 10 September mendatang, terutama saat pertemuan tingkat desa," ujar Kepala BPMD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Minggu.
Dalam sosialisasi itu, lanjut dia, hal inti yang disampaikan adalah agenda politik Kaltim, agar masyarakat usia 17 tahun ke atas berbondong-bondong ke tempat pemungutan suara (TPS) guna menyalurkan hak pilih mereka.
Apalagi berdasarkan pengalaman sebelumnya, masyarakat desa lebih taat dan selalu antusias menggunakan hak pilihnya ketimbang warga perkotaan. Pada Pilkada Kaltim kali ini tingkat partisipasi warga kota diharapkan juga tidak kalah dari warga desa.
Dijelaskannya, setiap kegiatan yang melibatkan masyarakat dan unsur pemerintahan desa, pihaknya selalu menyelipkan agenda pesta demokrasi tersebut, yakni mengajak partisipasi masyarakat terlibat menysukseskan penyelenggaraannya dengan menyalurkan hak pilih.
Dia juga meyakini bahwa tingkat golput (golongan putih) atau warga yang tidak menyalurkan hak pilihnya di tingkat perdesaan akan lebih rendah karena warga semakin sadar terhadap hak pilih yang harus digunakan dalam menentukan pemipimpin mereka.
Menurut Jauhar, masyarakat desa bisa dipastikan akan menyalurkan hak pilihnya, asalkan diberikan informasi yang benar dan tepat. Hal itulah yang kemudian membuat BPMPD Kaltim berinisiatif menyertakan agenda sosialisasi pemilu di setiap kegiatan desa.
Menyertakan sosialiasi pilkada juga sesuai dengan arahan Gubernur Kaltim, yakni minta agar seluruh komponen masyarakat mengambil peran terlibat menyukseskan penyelenggaraan pemilihan.
Bukan Pilgub Kaltim saja, masyarakat juga diminta aktif dalam pemilihan calon anggota legislatif dan Pemilihan Presiden RI 2014.
"Kami yang duduk di instansi yang memiliki kegiatan lebih banyak berhubungan dengan masyarakat, mencoba mengambil peran ini, yakni melalui kegiatan rutin kemudian kami tempelkan sosialisasi agenda politik yang merupakan pesta demokrasi," katanya.
Dia berharap respon masyarakat perdesaan terhadap penyelenggaraan pilgub dan pilpres positif, terlebih KPU Kaltim selaku lembaga penyelenggara sudah melakukan sosialisasi, sementara BPMPD Kaltim hanya membantu. (*)