Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jend Pol (Purn) Budi Gunawan menyatakan kearifan lokal masyarakat Kalimantan Timur (Kaltim) mulai menggeliat guna menyambut pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Sebagaimana yang berulang kali ditegaskan Presiden, pemindahan IKN bukan sekadar memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan membangun gedung-gedung pemerintahan saja. Tetapi juga memindahkan pusat pertumbuhan, sekaligus lompatan untuk transformasi bangsa menuju Indonesia yang maju, adil, dan makmur," kata Budi melalui keterangan tertulis di Jakarta, Minggu.
Budi mengungkapkan bahwa kearifan lokal para pemangku adat setempat mampu menangkap niat baik pemimpin bangsa untuk memajukan wilayah lain di Indonesia yang selama ini bertumpu di Jawa.
IKN Nusantara didesain sebagai kota yang inklusif, humanis, dibangun untuk seluruh elemen dengan melibatkan potensi sumber daya manusia (SDM) dari luar maupun di Kalimantan yang mencerminkan Kebhinnekaan sebagai ciri khas Indonesia.
"Kampung dan dusun yang memang telah ada akan menjadi penyangga kota inti yang akan ditata menjadi smart village," ucap Budi.
Budi menambahkan, kebudayaan dan kearifan lokal tidak akan tergerus, tetapi direvitalisasi menjadi bagian dari jiwa IKN Nusantara sehingga memberikan keunggulan.
Lebih lanjut, Budi menuturkan keberhasilan pembangunan IKN Nusantara tidak hanya berdasarkan pencapaian fisik, namun membentuk peradaban luhur manusia di dalam dan sekitarnya.
Saat ini, geliat pembangunan IKN Nusantara sudah mulai nampak, seperti Kementerian Kehutanan berupaya mempercepat penyelesaian pembangunan pusat pembibitan pohon (nursery center) di Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.
Dalam tujuh bulan hingga setahun ke depan, nursery center yang berada di arah Selatan kawasan IKN ini siap memasok 15-20 juta bibit pohon untuk program revitalisasi dan reboisasi kawasan hutan IKN Nusantara.
Sementara itu, Kementerian PUPR juga membangun Bendungan Sepaku Semoi yang terletak di arah Utara kawasan IKN Nusantara untuk sumber air baku yang perkembangannya sudah 45 persen per pertengahan April 2022. Memasuki semester II tahun ini, pembangunan infrastruktur dasar akan semakin terlihat, terutama di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektar.
Kamis (14/4), Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan pemerintah mengalokasikan Rp27-30 triliun dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2023 untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN.
Terkait pembangunan IKN Nusantara itu, Kepala Adat Besar Dayak Hamtolius Gati menyebutkan kehadiran Ibu Kota baru tersebut memberikan optimisme kemajuan besar bagi Kalimantan berupa pembangunan infrastruktur perhubungan, pendidikan, pertanian, pariwisata, hingga sosial budaya.
“Kami berkeyakinan kawasan ini akan berkembang pesat seiring dengan keberadaan IKN Nusantara. Gerak pembangunan tidak hanya di seputar Kabupaten Penajam Paser Utara, tapi akan meluas ke seluruh provinsi Kalimantan Timur bahkan lebih luas lagi,” ujar Hamtolius Gati.
Hal senada dinyatakan Kepala Adat Dayak Dusun Wisata Putak Yulius Lamus. Ia mengungkapkan bahwa konsep IKN Nusantara yang disosialisasikan pemerintah akan memberdayakan masyarakat sekitar.
"Konsep kota canggih yang menyatu dengan kawasan hutan atau smart forest city, berarti pembangunan yang mempertahankan alam, lingkungan hidup, dan tentunya juga budaya, adat, dan tradisi setempat," ujar Yulius.
Menurut Yulius, IKN Nusantara akan menata dusun dan desa Adat Dayak yang banyak terdapat di luar kawasan IKN dan mengembangkan kekayaan adat budaya lokal sebagai sektor pariwisata yang bermanfaat secara sosial ekonomi bagi masyarakat.