Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Offroader asal Palangkaraya, Agus Dermawan menjuarai kelas ekstrem kejuaraan "Sangatta 4X4 Bhayangkara Offroad Challenge" di Sangatta, Kutai Timur, Minggu (2/6).
Agus Dermawan dengan co-driver Sis mengendarai mobil modifikasi total dari Toyota Land Cruiser. Mereka menjadi yang tercepat di 2 Special Competition Stage (SCS) dari 5 SCS di trek offroad Batu Putih, Sangatta Utara.
Kemenangan tersebut membuat Agus berhak atas hadiah uang tunai Rp25 juta. "Terimakasih buat teman-teman, panitia, dan semuanya. Dengan ini saya juga mengundang teman-teman untuk hadir di event kami di Palangkaraya, 15-16 Juni ini, juga event offroad Bhayangkara seperti hari ini," kata Agus di Balikpapan, Senin.
Untuk sampai ke Sangatta, Agus Dermawan bersama kru-nya harus menempuh perjalanan darat hampir 1.000 km.
Masih di kelas ekstrem, offroader Tana Paser Sulthoni dengan co-driver Budi Bledug merebut posisi kedua. Sulthoni, alias Tony King, memang tidak membuat waktu tercepat, tapi dengan mobil berbasis Jeep Cherokee, ia sukses membayangi Agus. Tony King konsisten finish di urutan ketiga atau kedua di setiap SCS dan ia membawa pulang hadiah Rp20 juta.
Hima Kurniawan dan co-drivernya Yudha menempati posisi ketiga untuk hadiah Rp17,5 juta. Dengan Jeep Willys, Hima sukses menyiasati trek dan selalu finish serta main bersih bebas penalti.
Kelas bergengsi ekstrem ini diikuti hanya 12 starter. Offroader Balikpapan Hendri Kurniawan sesungguhnya menjadi yang tercepat di 3 SCS, yaitu SCS 1 pada Sabtu dan SCS 4 dan 5 di hari Minggu. Namun karena gagal finish di SCS 2 dan catatan waktunya jatuh di SCS 3, maka Hendri Kurniawan terlempar dari 5 besar peraih poin terbanyak.
"Nanti kita turun lagi di Palangkaraya dengan persiapan yang lebih baik," kata Awa, panggilan akrab pembalap senior itu.
Hal yang membuatnya gagal finish di SCS 2 adalah dinamo starter dan winch yang bermasalah.
Di kelas bebas non winch, Balikpapan justru mendominasi. Offroader asal Sepinggan, Balikpapan, Said Adul menjadi pelipur lara Kota Minyak setelah Said tampil sebagai juara untuk mengklaim hadiah Rp15 juta.
Anca, sang runner up dan teman latihan Said, merebut hadiah Rp10 juta.
Tuan rumah Sangatta tak mau kalah dengan menyapu bersih kelas pick up double cabin. Budi Muin menjadi kampiun, runner up Dayat Awing, dan tempat ketiga H Ambo Tua.
Para offroader Samarinda mendapat jatah kelas mobil gardan ganda standar. Budi Susilo menjuarai kelas ini, dan mendorong Faris dengan Jeep Cherokee dan ke tempat kedua dan Edo ke tempat ketiga.
Sangatta 4X4 Bhayangkara Offroad Challenge oleh Indonesian Offroad Federation (IOF) Pengda Kaltim dijadikan sebagai kejuaraan daerah kedua untuk tahun 2013 ini.
"Lomba ini juga jadi event paling rapi dari 3 event yang sudah digelar 2013 ini," kata Hengky, pengamat otomotif dari Balikpapan.
Menurut Hengky, panitia lomba di Sangatta patut dipuji dengan upaya mereka memenuhi semua persyaratan yang digariskan IOF, terutama dalam hal keselamatan, baik pembalap maupun penonton.
"Marshal atau petugas lintasan misalnya, tidak segan-segan menegur penonton yang membahayakan dirinya sendiri. Saya lihat panitia juga siap dengan kru kesehatan dan ambulans, pemadam kebakaran, dan petugas keamanan, selain tentu saja karena ini untuk memeriahkan Hari Bhayangkara, hari kepolisian RI," kata Hengky. (*)