Samarinda (ANTARA) - Provinsi Kaltim kembali dilirik menjadi lokus untuk pelaksanaan program pengurangan emisi yang didanai USAID.
Program Kerja sama Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/BAPPENAS) dan USAID tersebut dinamai proyek Sustainable Environmental Governance Across Regions (SEGAR) dilaksanakan di Kabupaten Kutai Timur. Berau, dan Mahakam Ulu pada periode 2021 – 2025.
“Program bertujuan melakukan pencegahan emisi gas rumah kaca. Mengurangi emisi yang terjadi. Tentu berharap berjalan baik dan setelah selesai bisa diimplementasi masyarakat setempat. Tidak terputus konsepnya dan benar-benar bermanfaat bagi peningkatan kesejahatreaan masyarakat,” kata Sekprov Kaltim M Sabani saat menerima audiensi kunjungan Tim Proyek SEGAR dari BAPPENAS, di Ruang Rapat Tepian 2 Kantor Gubernur Kaltim,Rabu (12/1/2022)
Menurutnya, patut disyukuri Kaltim mendapatkan kegiatan tersebut. Berharap ditangkap kabupaten yang menjadi target sasaran kegiatan dengan memahami skema pelaksanaannya.
Periode pelaksanaannya selama lima tahun dinilai cukup banyak yang bisa dihasilkanakan. Karenanya perlu menunjuk BAPPEDA menjadi fasilitator dalam pelaksanannya.
“Yang jelas konsep diharapkan tidak sekedar konsep. Pemerintah sudah sangat komit terhadap pencegahan perubahan iklim,”katanya.
Direktur Kehutanan dan Konservasi Sumber Daya Air BAPPENAS Nur Hygiawati Rahayu menyebut terdapat empat provinsi yang menjadi taget pelaksanaan Proyek SEGAR. “Kaltim tiga daerah, Kalteng dua daerah, Kalbar empat daerah, dan Aceh tiga daerah,” sebutnya.
Pelaksanaannya disepakati mendukung RPJMN dan RPJMD menyesuaikan kebutuhan untuk meningkatkan kompetensi dan kualitas perencanaan. Jadi lebih banyak aspek perencanaan dan monitoring dan evaluasi.
“Target meningkatkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Mempertahankan kualitas SDA dan keanekaragaman hayati dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Untuk diketahui melalui program SEGAR, USAID akan memajukan tujuan pembangunan Indonesia dalam menyeimbangkan konservasi keanekaragaman hayati dan pemanfaatan lahan berkelanjutan dengan pembangunan ekonomi dan mata pencaharian yang inklusif.
Kegiatan ini akan mencapai dua tujuan. Tujuan pertama untuk penguatan tata kelola lingkungan hidup yang inklusif di tingkat sub-nasional yang ditargetkan untuk memajukan konservasi keanekaragaman hayati, pengelolaan hutan berkelanjutan, dan pemanfaatan lahan berkelanjutan.
Tujuan keduanya untuk peningkatan implementasi tujuan keberlanjutan lingkungan dan sosial dalam rantai pasok produksi komoditas sumber daya alam sektor swasta yang menurunkan ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan menurunkan emisi gas rumah kaca dari pemanfaatan lahan.
Sekprov Kaltim M Sabani menerima audiensi didampingi Kepala BAPPEDA Kaltim Profesor M Aswin, Kepala DPMPD Kaltim M Syirajudin, Kepala Disbun Kaltim Ujang Rachmad, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kaltim Riza Indra Riadi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kaltim E.A. Rafiddin Rizal, dan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setprov Kaltim M Syafranuddin.
Kaltim kembali dilirik laksanakan program pengurangan emisi
Rabu, 12 Januari 2022 16:22 WIB
Yang jelas konsep diharapkan tidak sekedar konsep. Pemerintah sudah sangat komit terhadap pencegahan perubahan iklim