Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Eka Jusup Singka mengatakan diperlukan rapat koordinasi dengan kementerian atau lembaga terkait di lapangan untuk menurunkan tenaga kesehatan (nakes) dalam membantu evakuasi letusan Gunung Semeru.
“Tidak bisa semua (nakes) harus masuk di satu tempat, kemudian terjadi inefisiensi. Itu perlunya rapat koordinasi tadi,” kata Eka dalam acara konferensi pers “Perkembangan Pasca Erupsi Gunung Semeru” yang diikuti secara daring di Jakarta, Ahad.
Menanggapi cukup tidaknya tim medis yang diturunkan ke lapangan, Eka menjelaskan bahwa tidak semua tenaga kesehatan harus diturunkan di dalam satu waktu dan di tempat yang sama karena dapat menimbulkan efisiensi.
Ia mengatakan, saat ini yang sedang difokuskan oleh pihaknya cara untuk menyelamatkan hidup masyarakat yang terdampak erupsi tersebut, dengan berkoordinasi bersama dinas kesehatan kabupaten kota untuk kemudian menjadwalkan giliran tenaga kesehatan bertugas di lapangan.
Walaupun belum semua tim medis dikerahkan, kata dia, tenaga kesehatan yang diterjunkan di area evakuasi tersebut cukup cepat tanggap dan ada beberapa orang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dari Jawa Barat turut turun membantu korban terdampak bencana tersebut.
“Saat ini sudah sangat kita lihat dan identifikasi bahwa nakes disana cukup tanggap dan ada beberapa orang IDI dari Jawa Barat sudah beberapa masuk tapi jumlahnya belum signifikan karena jumlahnya sesuai kebutuhan yang ada,” ucap dia.
Lebih lanjut dia menekankan setelah berfokus pada penyelamatan korban terdampak, pihaknya akan memfasilitasi korban untuk melakukan trauma healing (penyembuhan trauma), kesehatan lingkungan sekitar serta meninjau hewan ternak yang ada di dekat kawasan tersebut.
Melalui fokus di sejumlah hal tersebut, kata dia, dapat terlihat perlu tidaknya menurunkan tenaga kesehatan dalam jumlah yang lebih banyak untuk membantu evakuasi di lapangan.
“Kita juga harus mengatur ini. Jangan sampai terlalu banyak kemudian exhausted. Semua tenaga- tenaga kesehatan yang ada di lapangan tersebut,” ucap dia.*