Tenggarong (ANTARA Kaltim) - Pembangunan pendopo Kesultanan Kutai Kartanegara (Kukar) Ing Martadipura diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar Rp9,3 Miliar yang dianggarkan melalui APBD 2013 Pemerintah Kabupaten Kukar.
“Bangunan pendopo itu
terletak tepat di belakang Kedaton dan
museum Mulawarman yang dianggarkan
sebesar 9,3 miliar,†kata Kepala Bidang
Pebangunan Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kukar, Makruf, saat ditemui di lokasi
pembangunan pendopo, Rabu.
Dikatakannya bahwa pembangunan pendopo
kesultanan tersebut dikerjakan oleh kontraktor PT Prampus Inti Puspita. Adapun ukuran bangunan
utama dengan panjang 25 meter, lebar 25 meter, dengan
konstruksi bangunan seluruhnya terbuat
dari beton, sedangkan atapnya menggunakan genting.
Makruf menjelaskan selain bangunan utama, pendopo tersebut juga
didukung "conecting bridge" atau jembatan penghubung antara kedaton dengan pendopo
yang sedang dibangun tersebut. Sedangkan parit yang ada
antara kedaton dan museum diperlebar dan dilakukan normalisasi serta
dipercantik dengan dibuat taman.
"Bentuk bangunan tentunya disesuaikan dengan kedaton
yang sudah ada, sehingga terlihat imbang. Selain itu pihak Kesultanan meminta agar pendopo tersebut juga dilengkapi dengan
dua patung Lembuswana dan dua patung singa," paparnya.
Dijelaskannya, patung Lembuswana itu nantinya terbuat dari bahan kuningan,
sedangkan patung singa dari beton, hal itu sudah dipersiapkan, tinggal letaknya
nanti di mana tergantung pihak Kesultanan.Target penyelesaian bangunan pendopo
ditargetkan pada20 Juni atau sebelum pelaksanaan upacara adat Erau.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kukar Sri Wahyuni mengatakan pendopo Kesultanan tersebut disiapkan untuk acara pesta adat Erau 2013 dengan mengangkat tema Erau International Folklore and Art Festival (EIFAF).
"EIFAF yang berlangsung Juli mendatang rencananya akan dihadiri 10 Negara, di antaranya Senegal, Amerika Serikat, Rusia, India, Thailand, Turki,Aljazair dan Mesir,"
katanya.
Sri menjelaskan, pendopo kesultanan itu rencananya akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan prosesi adat Erau, di antaranya Mendirikan
Ayu, Bepelas, Beluluh hingga Merebahkan Ayu, yang pada Erau sebelumnya
dilaksanakan di ruang Stinggil Keraton Kesultanan atau Museum Mulawarman.
"Dengan ruangan yang lebih luas, pendopo ini nantinya dapat menampung lebih
banyak tamu undangan, tokoh, dan wisatawan yang menyaksikan upacara adat Erau
2013," kata Sri Wahyuni. (*)